30 Desember 2010

Air Mata Ikhwan

Salah satu persangkaan yang banyak digunakan orang dan menjelma menjadi sebuah pandangan umum adalah tentang gambaran seorang laki-laki. Sosoknya dicitrakan sebagai makhluk yang perkasa, kuat, penuh ambisi untuk menaklukkan dunia. Hingga tak disisakan sedikitpun ruang untuk kehalusan rasa dan air mata. Bila benar demikian, bagaimana mungkin ia akan mampu mengemban amanah Allah swt yang dibebankan di kedua tangan dan pundaknya? Padahal, keperkasaan yang terkadang menjelma menjadi kegarangan, di suatu waktu atau peristiwa akan mengembun. Sebab, di kedalaman nuraninya tetap saja ada kelembutan yang bertahta.

27 Desember 2010

Knowledge Management: Sarana Meningkatkan Kualitas SDM Bank Syariah

Sebagaimana kita ketahui sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan merupakan aset yang paling berharga. Optimalisasi hasil pencapaian perusahaan akan sangat didukung oleh peningkatan peran direksi dan manajer yang terlibat dalam pengelolaan SDM dan para staf yang mampu bekerja dengan sebaik-baiknya. Perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat menuntut pengelolaan SDM secara terpadu antara pemahaman sistem dan manusia yang ditunjang oleh keahlian, ketrampilan, kepemimpinan dan kerjasama kedua belah pihak.

Mengulas sedikit ke belakang tentang cara manusia bertahan hidup dan melakukan aktifitas ekonominya. Pada awalnya, manusia hidup di era batu di mana  hanya mengandalkan cara berfikir dan peralatan yang sederhana untuk mendukung kehidupannya sehari-hari.

14 November 2010

Ketika Utang Menjadi Gaya hidup

Ideologi materialisme dan kapitalisme saat ini terlalu dalam merasuki gaya hidup masyarakat kita, khususnya kalangan perkotaan dan masyarakat transisi dari desa ke kota. Doktrin dan pengaruhnya sangat merusak sendi-sendi berpikir dan bersikap orang yang telah dirasukinya,
terutama penyakit budaya hedonis dan konsumtif serta gengsi. Indonesia adalah salah satu korban materialisme, apitalisme, budaya hedomis serta gaya hidup konsumtif.

02 Oktober 2010

Untukmu Anandaku…


Tidurlah tidur, anakku sayang
Tidurlah tidur dalam pelukkan
Aku doakan kelak kau besar
Jadi pejuang pembela Islam*)

Assalamualaikum… Salam sayang anandaku …
Apa kabar engkau di dalam rahim bundamu sekarang? Kedinginankah? Tentu saja tidak. Ayah yakin rahim bundamu telah Allah buat kokoh untuk menyelimutimu dari dingin yang menusuk tulang.

23 September 2010

Surga Orang Miskin




Surga Orang Miskin
Judul            : The Power of Miskin
Penulis         : Rahmat HM dan Farizal Al-Boncelli
Penerbit       : Diva Press Yogyakarta
Tahun Terbit  : Agustus 2010

Banyak orang mengidentikan kemiskinan dengan penderitaan. Berbagai tekanan hidup dan beban mental memang kadang selalu menyapa orang-orang miskin. Namun, sejatinya tidak semua penderitaan tertuju pada kemiskinan. Karena orang kaya pun dapat merasakan penderitaan. Kekayaan bukan salah satu jalan menggapai surga-Nya. Hal inilah yang ingin disampaikan oleh Rahmat HM, penulis dalam buku ini. Kumpulan hikmah dan catatan refleksi yang terangkum dalam buku ini, menyingkap secara detail sisi-sisi kemiskinan yang kadang kita pandang sebelah mata. Buku ini ditulis langsung oleh penulis yang sempat bermain peran dalam episode kemiskinan. Hal inilah yang membuat buku ini hidup, karena dia berbagi pengalaman yang dapat diambil hikmah berdasarkan ajaran Nabi Muhammad saw..

14 September 2010

Bingung

Bingung, apa yang mau ditulis... Padahal tadi pengen nulis, tapi koq tiba-tiba ilang ya? Padahal tadi udah inget lagi, tapi pas mau ngetik lagi tiba-tiba aja ilang lagi. Hmm... Aneh, yang kayak gini koq sering banget terjadi yah...

24 Juli 2010

Cinta Itu...

CINTA itu....

Maaf kawan, kali ini saya ingin sedikit membahas tentang tema CINTA. Bukan ingin melankolis, tapi hal inilah yang sedang saya rasakan. Namun bukan berarti sebelumnya saya tidak pernah merasakan cinta, paling tidak rasa itu telah saya terima dari Allah SWT yang telah memberikan saya kehidupan dalam Hidayah Cinta-Nya, dari kedua orang tua yang karena cintanya yang tak terbatas sampai detik ini dan dari sahabat-sahabat saya yang terus memberikan dukungan, semangat, arahan dan pesan-pesan yang sungguh sangat mulia.

10 Juni 2010

Gamang dan Gundah

Juni ini dunia ini seakan-akan 'berkonspirasi' untuk membuatku semakin menangis. Ya menangisi keadaan yang ada, menangisi takdir yang Allah tetapkan dan menangisi semuanya. Satu hal yang pasti adalah, saat ini dikepalaku menari-mari berbagai macam masalah hidup. Entah sampai kapan diri ini akan kuat menghadapinya. Entah sampai kapan aku bisa bertahan terhadap 'konspirasi' dunia yang terus-menerus memojokkanku. Membuat dan merasa diri ini seperti daun yang mudah terombang-ambing... aahh.. semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpanya. Entahlah...

24 Mei 2010

Call For Paper Forum Riset Perbankan Syariah

Call for Papers BANK INDONESIA
Forum Riset Perbankan Syariah
Menuju Terwujudnya Sistem Perbankan Syariah yang Sehat,
Kuat dan Konsisten dengan Prinsip Syariah

Universitas Sriwijaya, Palembang – 22 Juli 2010

Forum Riset Perbankan Syariah merupakan inisiatif bersama Bank Indonesia dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), bertujuan untuk mendorong minat akademisi, peneliti dan masyarakat secara umum melakukan riset perbankan dan keuangan syariah. Pengembangan perbankan syariah nasional sangat membutuhkan inovasi, gagasan dan pemikiran baru yang aplikatif.   Forum reguler ini diharapkan menjadi sarana untuk membangkitkan minat penelitian aplikatif berbagai kalangan, menjadi forum apresiasi bagi peneliti dan akademisi, serta media pertukaran ide dan menguji konsepsi pemikiran untuk diterapkan dalam rangka memajukan perbankan syariah  nasional.

18 Mei 2010

Sekedar Goresan kegelisahan menyongsong Indonesia bebas RIBA

Berbicara tentang perekonomian, sangat erat kaitannya dengan ketahanan suatu negara.  Jika perekonomian itu berada pada stagnan yang baik, maka bisa dipastikan eksistensi negara tersebut akan stabil.  Namun memasuki zona system perekonomian, tidaklah semudah yang dibayangkan, sangatlah bervariatif dan berkompetisi.

Jejak Pertama, Meniti Jalan Ekonom Rabbani

Kita telah sering sekali merasainya. Ketika kekuatan ruhiyah dan penjagaan aktivitas ruhiyah yang mengantarkan kita kepada kelapangan jiwa. Hanya saja kita, terlebih saya, di tengah-tengah kesibukan yang bertumpuk terlena dan terlalai. Malah biasanya, kesibukan itulah yang menjadi permakluman untuk sedikit mengendurkan aktivitas ruhiyah. Inilah yang sering terkata, little things mean a lot. Hal kecil yang berdampak besar.

17 Mei 2010

Kita Serbu Pasar Riba

Oleh: Emha Ainun Najib

Medan perang keserakahan
seperti ikan dalam air tenggelam
kita kunyah pasar riba
karena gila! selama ini hanya mereka
yang menikmatinya

Kita tak ambil jarak
jangan pandangi langit
jangan rasakan ini dosa dan itu dusta

Bernafas air
makan minum air
darah riba mengalir

Kita serbu pasar riba
menjual diri dan tuhan
membeli hidup yang picisan

Memang kita ini uang recehan
putaran riba politik dan ekomoni
sistem yang membunuh sebelum mati

Siapa itu bertanya siapa kita?
katakan kita pahlawan mereka
ni ayatnya, hadist, dan fiqihnya

Tanya pada tamu kepentingannya apa
mau jabatan apa dan kasih laba berapa
kita pilih siapa saja yang buta setianya.

(1987-2001, dalam Trilogi Doa Mencabut Kutukan, Tarian Rembulan, dan Kenduri Cinta)

Pernyataan Sikap FoSSEI terkait BUNGA Bank

PERNYATAAN SIKAP
FORUM SILATURAHIM STUDI EKONOMI ISLAM
DALAM AKSI SIMPATIK KAMPANYE NASIONAL 2010
“INDONESIA BEBAS RIBA
15 Mei 2010
 
Penyebab krisis keuangan global yang sempat berdampak bagi ekonomi Indonesia adalah praktik riba, maysir, dan gharar sebagai fenomena kapitalisme baik di pasar uang maupun pasar modal. Ekonomi kapitalisme dengan mekanisme bunga tidak memisahkan sektor moneter dan riil sehingga menyebabkan penciptaan bubble economy yang sangat rawan dan menimbulkan krisis. Sedangkan ekonomi Islam tidak memisahkan sektor moneter dan sektor riil dengan mekanisme bagi hasil.
 
Pemerintah diharapkan lebih akomodatif terhadap ekonomi Islam, karena ekonomi Islam memiliki konsep yang unggul dalam mewujudkan kesejahteraan, stabilitas ekonomi dan inflasi. Sementara masyarakat diharapkan mulai menerapkan ekonomi Islam dalam kesehariaan, mulai bertransaksi secara jujur, meninggalkan bunga dan meningkatkan kepedulian terhadap sekitar dalam rangka menciptakan kesejahteraan bersama. Jika Indonesia masih berkiblat kepada ekonomi kapitalisme, maka yakinlah Indonesia pasti akan terancam krisis terus-menerus sepanjang sejarah.
 
Berdasarkan kondisi tersebut, melalui momentum Kampanye Nasional (KAMNAS), Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) yang tersebar di seluruh Indonesia menyatakan sikap:

1.     Mengajak seluruh masyarakat untuk meninggalkan segala jenis transaksi yang menggunakan bunga
2.     Mendesak pemerintah untuk mengembangkan lembaga keuangan yang bebas bunga melalui regulasi dan kebijakan yang memihak
3.    Mengajak seluruh masyarakat untuk bertransaksi secara adil, jujur dan tidak saling merugikan
4. Mengajak seluruh masyarakat untuk peduli terhadap sekitarnya dalam mendukung pengembangan sistem ekonomi berbasis tanpa bunga
5.  Mendesak pemerintah untuk memasukkan ekonomi Islam dalam kurikulum pendidikan nasional, dalam rangka pengembangan sistem ekonomi tanpa bunga
6.   Mendesak pemerintah untuk turut berpartisipasi dalam upaya pengembangan lembaga sosial berbasis ummat
7.     Mencanangkan 13 Mei sebagai HARI BEBAS RIBA
 
Demikian pernyataan sikap kami, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan berkah-Nya kepada kita dan Indonesia Bisa Tanpa Bunga, Allahuakbar! Hidup Ekonom Rabbani!
 
Jakarta, 15 Mei 2010


Presidium Nasional FoSSEI


Rekam Jejak Intelektual Muda Ekonomi Islam

“Kami ceritakan kisah mereka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk” (QS Al-Kahfi : 13)

Jikalau mengenang kembali sejarah perkembangan Ekonomi Islam di Tanah Air, kita tidak akan pernah dapat melepaskan peran mereka, para pemuda yang meneguhkan eksistensinya dengan berjuang mensosialisasikan Ekonomi Islam di balik kelas-kelas kampus, seminar demi seminar, kajian bahkan terjun seperti semut ke masyarakat. Pemuda-pemuda itulah yang kemudian kita sebut mahasiswa, sang inisiator masyarakat rabbani. Mereka yang berbekal semangat dan idealisme menjadi motor yang seolah tidak pernah kehabisan energinya. Bahkan, keterbatasan yang mereka miliki, seolah tidak pernah menjadi penghalang bagi bergeraknya mereka. Tanpa ruang, alam terbuka menjadi tempat yang begitu nyaman. Minus dana bukan menjadi alasan untuk tidak berdiskusi dan bergerak. Sejarah itu bermula dari diskusi-diskusi sederhana, kecil, singkat, dan dengan segala keterbatasannya, hingga tanpa terasa langkah-langkah mengikhtiarkan kontribusi mulai dirintis. Bersamaan dengan itu, mereka senatiasa membawa serta cita-cita yang bisa jadi tidak banyak orang mencita-citakannya.

10 Tahun FoSSEI: Meniti Jalan Ekonom Rabbani


Hari ini, adalah sepuluh tahun pergerakan FoSSEI. Telah banyak catatan yang digoreskan oleh pena perjuangan membubuh dalam sketsa sejarah. Ada catatan-catatan yang menguatkan iman, ketika kita membumikan Islam dalam aktivitas keseharian (baca: ekonomi). Maka kita pun sering kali menemukan konsep indah, bersyukur dan bersabar, dalam ekonomi kita. Sementara, pernahkah engkau mendengar Adam Smith atau J.M. Keynes berbicara tentang keduanya?

Tugas Ekonom Rabbani: Mewujudkan Indonesia Tanpa Riba

Indonesia kini tengah menghadapi masalah serius dalam sistem ekonomi yang diterapkan oleh hampir seluruh rakyatnya. Sistem ekonomi warisan belanda yang masih menggunakan bunga dalam setiap transaksi jual beli maupun hutang-piutang memberikan suatu konsekuensi jangka panjang yang sangat merusak sistem ekonomi secara keseluruhan. Perputaran uang yang menggunakan bunga (riba) dapat menimbulkan inflasi, ketidakstabilan ekonomi, dan peningkatan utang luar negeri diluar batas rasional. Bahkan akibat riba, hutang pemerintah Indonesia kini mencapai 180,7 milliar dollar, karena setiap tahun tingkat bunga yang harus dibayar semakin meningkat. Bukankah bunga yang berlipat ganda dilarang oleh Islam? Apa yang harus dilakukan oleh seorang ekonom rabbani ketika situasi ini semakin tak dapat dihindarkan?

23 April 2010

Mukhoyam: Tumbuhkan Semangat Baru

oleh: Abdul Azis Darji

Semula mukhoyam menjadi ”momok” menakutkan yang terlintas dalam lintasan pikiran, ini lantaran ketika disebut mukhoyam yang tergambar adalah: outbont yang banyak menguras tenaga, longmach, tidur dihutan, makan yang apa adanya, lebih-lebih kali ini mukhoyam diadakannya bertepatan dengan musim hujan, menambah rasa takut dan kekhawatiran yang menyelimuti relung hati.

22 April 2010

Sketsa Bujangan

Persoalannya simple sebenarnya. Aku mencintainya tapi aku tidak punya uang untuk menikahinya. Dan jadi ruwet krn trnyta si dia telah mengunci hatiku. Tiap kali aku berusaha melepaskan belenggu hati ini, maka kali itu juga hatiku makin tercekik. Menderita? Ya aku menderita... tapi ini derita yang aneh. Derita yang tak mmbuatku kapok untuk kembali menikmatinya. Menikmati derita. Derita... bukankah aku dan derita telah menjadi sahabat? Mungkin ini derita yang beda. Derita cinta. Ya... derita cinta. Derita tapi nikmat. Nikmat tapi derita. Menjadi derita karena aku tak mampu menikahinya. Memilikinya...
Ah, melankolis. Ah, cengeng. Lebay.... Lebay lu, kata seseorang.

19 April 2010

Mukhoyyam: Ukhuwah yang hampir hilang

Alhamdulillah camping bersama ikhwan telah selesai.. dinginnya gunung, derasnya hujan, lengketnya lumpur, jernihnya sungai, duri belukar, jauhnya perjalanan, indahnya sunrise dari atas hamparan perkebunan teh Sukabumi tambah mempererat ukhuwah antar sesama. Banyak hikmah banyak pula pelajaran yang dapat ku petik..

15 April 2010

Saat-saat dimana syetan memaksimalkan perannya

Ketika akad nikah terjadi, maka menjadi halal-lah apa-apa yang sebelumnya diharamkan. Apa yang sebelumnya merupakan maksiat dan bahkan dosa besar, sejak saat itu telah menjadi kemuliaan, kehormatan dan besar sekali pahalanya di sisi Allah. Pernikahan telah mengubah pintu-pintu dosa dan kekejian menjadi jalan kemuliaan dan kesempurnaan manusia dalam beragama. Allah menyempurnakan setengah agama ketika seseorang melakukan pernikahan.

13 April 2010

Mukhoyyam: Simulasi Jalan Dakwah

Meskipun sering mendengar istilah mukhayam, dan usia tarbiyah ana sudah 6 tahun, namun baru pertama kali ini ana ikut mukhayam, sebuah perangkat tarbiyah, yang menurut gambaran ana merupakan uji fisik dan mental, sebentuk simulasi bagaimana perjalanan amal jihad.

09 April 2010

Mukhoyyam: Tadribatul Jihadiyah

Sedikit hikmah yang bisa kuambil dari pelajaran mukhoyyam awal april 2010 kemarin adalah bahwa kebutuhan kita terhadap tadribatul jihadiyah yang dapat membentuk kita menjadi insan yang bersungguh-sungguh dalam dakwah sangat-sangat penting.

Mukhoyam menjadi suatu kewajiban yang tingkatannya sama dengan kewajiban usar (liqo’), tatsqif, dauroh, tatsqif, mabit dan sarana tarbiyah lainnya. Tidak perduli tua atau muda, senior atau pun pemula. Dan mukhoyyam pun harus ditunaikan baik dalam kondisi lapang maupun sempit, dalam kondisi rizki melimpah ataupun seret. Sebab, mestinya setiap kader dakwah sudah jauh-jauh hari menyiapkan waktu dan maal untuk menyongsong event serius ini.

Jadi Ikhwan Jangan Cengeng

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikasih amanah pura-pura batuk..
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit.. Afwan PR ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai bisa dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana? digebuk?

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit dengerin lagunya edcoustic..
udah gitu yang nantikanku di batas waktu, bikin nyelekit..
Ke-GR-an tuh kalo ente melilit..
Kesehariannya malah jadi genit..
Jauh dari kaca jadi hal yang sulit..
Hati-hati kalo ditolak, bisa sakiiiittt…

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikit-dikit SMSan sama akhwat pake Paketan SMS biar murah..
Rencana awal cuma kirim Tausyiah..
Lama-lama nanya kabar ruhiyah.. sampe kabar orang rumah..
Terselip mikir rencana walimah?
Tapi nggak berani karena terlalu wah!
Akhirnya hubungan tanpa status aja dah!

12 Maret 2010

Satu Mimpi Satu Misteri

kata sebagian orang, hidup ini misteri. Ya.. sebuah misteri yang entah kita tidak tahu apa yang akan terjadi diakhir hayat hidup ini. Misteri berapa rizki yang akan kita terima hari ini, misteri dengan siapa kita berjodoh dan misteri kapan dan bagaimana kita mati. Semuanya misteri.

Namun dibalik misteri itu kita pasti memiliki harapan. Harapan yang bisa disebut juga mimpi. Mimpi mendapat rizki yang banyak, mimpi menemukan pasangan hidup yang ideal dan mimpi husnul khatimah dan masuk syurga.

Kadang kita sering 'menyalahkan' unsur takdir ketika mimpi-mimpi kita tersebut tidak berbanding lurus dengan misteri yang kita temui. Kadang kita selalu bilang, "Yah.. memang sudah takdir saya hidup miskin, bodoh punya istri jelek, cerewet, banyak menuntut dan lain sebagainya...". Padahal kita jarang sadar bahwa diantara mimpi dan misteri itu ada komponen 'pilihan'.

25 Februari 2010

Renungan Hamba

 Saya 'tergoda' untuk menuliskan lirik ini di blog saya. Isinya penuh makna dan renungan, bahwa kita 'selalu' menjadi hamba-Nya yang durhaka.

Nasyid by Missile - Renungan Hamba


Selalu kusesali dosa selalu kuulang kembali
dan kau masih memberi kebahagiaan kubukan hamba pilihan

ALLAH berfirman
wahai manusia…
AKU heran pada orang yang yakin akan kematian
tapi hidup bersuka ria

AKU heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat
tapi ia asik mengumpulkan dan menumpuk harta benda

AKU heran pada orang yang yakin akan kubur
tapi ia tertawa terbahak–bahak

AKU heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat
tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai santai

24 Februari 2010

Episode Keserakahan Dalam Jenak Kemiskinan

Kemiskinan ada dimana-mana. Ia ada di pasar, terminal, stasiun, pinggir jalan dan jembatan. Ia hadir di kota besar, juga ada di pedesaan. Ia ada di negara maju, kecil dan juga negara-negara berkembang. Ia menjadi sorotan. Ia ada dalam database dunia internasional, bahkan PBB sampai perlu membuat standarisasi dan definisi khusus tentang kemiskinan. Ia menjadi wacana intelektual, dibincangkan dari mulai masjid, hotel berbintang, pusat-pusat pemerintahan dan perkantoran hingga istana negara. Ia pun menjadi komoditas pencetak uang. Para pembuat program televisi pun memutar otak untuk ‘menjual’ kemiskinan lewat program-program semacam Bedah Rumah, Dibayar Lunas, Uang Kaget, Minta Tolong, Tukar Nasib, Pemberian Misterius, Tangan di Atas dan masih banyak program sejenis lainnya. Para politisi pun tak ketinggalan. Mereka menjadikanya sebagai ’komoditas utama’ pendulang suara ketika masa-masa kampanye. Mereka beramai-ramai menyatakan diri sebagai pembela “wong cilik”, pro-rakyat atau semacamnya.

23 Februari 2010

Menjadi hamba-Nya yang Wajar

Tidak lain dan tidak bukan disadari atau tidak, kita sedang menunggu, menunggu kematian. Tinggal kita pilih, seni kematian seperti apa yang kita inginkan, agar setelah kematian nanti kita mampu hidup kembali. Ya.. hidup dengan kehidupan yang kekal, entah kekal di neraka dengan siksa-siksa-Nya, atau kekal di syurga ditemani bidadari-bidadari bermata jeli.

Wafat, nikah, bencana, rezki, dll hanyalah misteri dari Allah yang setiap kita diminta untuk mengimaninya. Dan dengan itu, kita mampu memaknai kehidupan ini dengan menjadi hamba-Nya yang sesuai dengan kewajaran seorang hamba. Hamba layaknya melati yang dengan putihnya, ia senantiasa bertasbih bersama wewangian yang terpancarkan. Layaknya barisan semut yang selalu dalam ketaatan beribadah sesuai dengan ilham yang ada padanya tanpa ada niatan sedikitpun untuk mencoba bermaksiat.

Dan kita manusia, pun diperintahkan demikian.. diminta menjadi hamba-Nya sesuai dengan kewajarannya, sesuai dengan kapasitasnya. Akan tetapi, entah mengapa... banyak dari kita banyak melanggar kewajaran tersebut, bahkan secara terang-terangan.. Apakah memang melanggar dari sebuah kewajaran seorang hamba masuk dalam kategori 'kefitrahan' manusia itu sendiri? Semoga saja tidak, karena memang yang disebut kefitrahan itu adalah menjadi hamba-Nya yang wajar. Wajar dalam perspektif Rabbaniyah, bukan dalam perspektif nafsu manusia. Karena manusia memang tercipta sesuai dengan spesifikasi yang sudah diperhitungkan agar sesuai kewajaran. Hingga jika ada manusia-manusia yang diluar kewajaran sebagai seorang hamba, bisa disebut sebagai manusia yang tidak wajar. Semoga kita termasuk manusia yang wajar.

15 Februari 2010

Belajar Kesederhanaan dari Mus’ab Bin Umair

Jasadnya terbaring berlumur darah terkubur di tanah Uhud. Kakinya ditutupi rumput-rumput harum, sebagian badannya hanya ditutupi selembar kain yang tidak cukup menutupi seluruh tubuhnya. Jika kain itu ditarik ke atas untuk menutupi kepalanya, maka kakinya akan terlihat, juga sebaliknya jika kakinya yang ditutupi, maka kepalanya akan menyembul keluar. Ia yang dulunya adalah anak kesayangan sang ibunda, diberi pakaian paling mahal. Harum parfumnya yang khas menyebar ketika dia berjalan, bahkan sebelum ia menampakkan diri, wanginya sudah bisa tercium dalam radius puluhan meter. Ia yang dulunya menjadi pembicaraan wanita-wanita muda di Makkah, menjadi idola dan diidolakan pemuda pemudi di kota itu. Ia seorang pemuda paling flamboyan di kalangan kaum muda Quraish. Ia meninggalkan semua hal keduniaan itu untuk pergi memenuhi panggilan Allah dan mencari ridhaNya. Ia, Mus’ab bin Umair bin Hashim bin Abd Munaf atau yang dikenal sebagai Mus’ab al Khair.

04 Februari 2010

Strategi Syetan

Kisah ini membuat kita tersadar, bahwa tidak selamanya syetan membisikkan hal-hal yang buruk untuk melakukan keburukan, namun lebih daripada itu, mereka akan membisikkan dan menggoda kita dengan hal-hal yang baik untuk melakukan keburukan. perlahan dan halus....
--------------------------

Ada seorang ahli ibadah (‘Abid) dari kalangan Bani Israil, yang merupakan ahli ibadah pada masanya.

Tersebutlah tiga bersaudara yang memiliki satu-satunya saudara perempuan yang masih perawan. Suatu ketika, ketiga orang ini ingin pergi ikut berjihad di jalan Allah namun mereka tidak tahu kepada siapa saudara perempuan mereka itu akan dititipkan dan mendapatkan tempat yang aman padahal orang tua mereka sudah meninggal dunia. Lalu bersepakatlah mereka untuk menitipkannya kepada seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil tersebut sebab hanya dia yang mereka percayai

03 Februari 2010

Berbagi di Atas Pusaran Kemiskinan

”.... dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung....” (Al Hasyr: 9)

Menelisik ke belakang, memperhatikan bagaimana asbabun nuzul dari proses turunnya  ayat di atas. Ketika itu datanglah menemui sang Baginda Nabi, seorang lelaki Muhajirin yang tengah kelaparan. Rasulullah segera mengirimkan utusan untuk meminta makanan kepada para istrinya. Namun yang didapat hanyalah segelas air minum. Hingga kemudian Rasulullah berseru kepada para sahabat, ”Barangsiapa yang malam ini berkenan menjamu orang ini, niscaya Allah akan merahmatinya.”

30 Januari 2010

Love Actually

Di saat waktu berhenti…. kosong…
dimensi membutakan mata memekakkan telinga
lalu diri menjadi hampa
saat paradigma dunia tak lagi digunakan untuk menerka
sadarku akan hadir-Mu
mematahkan sendi-sendi yang biasanya tegak berdiri


Pernah terbesit dalam lintasan pikiranku iri melihat orang-orang di sekitar, disayangi “someone”. Apalagi di bulan Februari. Di mana-mana nuansanya Valentine. Aku memang penganut “tiada pacaran sebelum akad”, tapi sebagai manusia kadang timbul juga perasaan ingin diperhatikan secara istimewa. Tidak pernah tahu rasanya candle light dinner. Pun tidak pernah menerima Toblerone ataupun Silverqueen dengan kata-kata romantis dari puisinya khalil Gibran. Tidak ada yang menawarkan jaketnya saat aku menggigil kedinginan... Atau berpegangan tangan sambil melihat hujan meteor.

15 Januari 2010

Gratis.. Seminar Awal Tahun Ekonomi Syariah

Terbukti gagalnya kapitalisme dan naiknya pamor ekonomi syariah di mata dunia membuat prospek industri syariah semakin cerah. Di Barat sistem ekonomi ini laris manis dipelajari, sistem ini disebut-sebut mampu menyelamatkan dunia dari kehancuran ekonomi yang lebih parah, bahkan Vatikan pun turut mendukungnya.

Berkembangnya industri keuangan syariah termasuk di Indonesia menuntut tersedianya SDM yang siap pakai secara kualitas maupun kuantitas. Mengutip data dari Bank Indonesia, dalam rangka mencapai target pangsa pasar industri perbankan syariah sebesar 5 persen pada tahun 2011, setidaknya diperlukan 50 ribu sampai 60 ribu tenaga kerja untuk mengisi kursi-kursi di industri berasas keadilan ini.