19 Mei 2011

Harga Waktu Seorang Ayah

Seperti malam-malam sebelumnya sebut saja Heri, kepala cabang sebuah perusahaan swasta terkemuka. Tidak seperti biasanya, saat ia tiba di rumahnya jam 09.00 malam, Bunga putri pertamanya yang baru duduk di kels 1 SD, yang membukakan pintu untuknya Ia pun nampaknya sudah menunggu cukup lama. 

”Koq belum tidur sayang?” sapa heri sambil mencium anaknya, karena biasanya putri satu-satunya ini sudah lelap ketika dirinya pulang. Dan baru bangun ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari. Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, bunga menjawab. 

”Aku sengaja menunggu ayah pulang, karena Bunga ingin tanya berapa sih gaji ayah sebulan?” tanya Bunga 

”Lho tumben, koq nanya gaji ayah? Mau minta uang lagi ya?” Ujar Heri sambil tersenyum. 

”Ah enggak koq, Bunga pengen tau aja” Jawab si kecil 

”Nah sekarang Bunga boleh hitung sendiri, setiap hari ayah berkerja sekitar 10 jam dan di gaji sekitar 400 ribu rupiah perharinya dan setiap bulannya rata-rata dihitung 25 hari bekerja, jadi gaji ayah dalam satu bulan berapa? Ayo, kamu tebak..?”

Bunga berlari mengambil pensil dan kertas menuju meja belajarnya, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. Ketika Heri beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Bunga berlari mengikutinya. 

”Kalo 1 hari ayah dibayar 400 ribu rupiah berati setiap jamnya ayah digaji 40 ribu rupiah?” Kata Bunga. 

”Waah, anak ayah betul-betul pinter! Ya udah, sekarang Bunga cuci kaki dan langsung bobo ya?” perintah sang ayah. 

Tetapi Bunga tidak beranjak, dan diam sejenak, kemudian Bunga pun kembali bertanya, ”Ayah, Bunga boleh pinjam uang 5 ribu gak?” 

”Ah sudah Bunga, kamu gak usah macam-macam lagi ya..? buat apa sih minta uang malam-malam begini, ayah kan capek Bunga, ayah mau mandi dulu ya? Sekarang kamu tidur..” Perintah Heri 

”Tapi ayah....” 

Namun sepertinya kesabaran Heri pun habis. “Ayah bilang tidur Bunga..!” bentak Heri mengejutkan Bunga. 

Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya. Seusai mandi Heri nampaknya menyesali tindakannya tadi, ia pun menengok Bunga ke kamar tidurnya. Ternyata anak kesayangannya itu belum tidur. Malah terisak-isak pelan sambil matanya berkaca-kaca sambil memegang uang 15 ribu ditangannya. Heri pun kemudian duduk di samping Bunga sambil mengelus kepala bocah kecil kesayangannya itu dan berkata, ”Bunga maafkan ayah ya Nak! Ayah sayang sama Bunga, tapi buat apa sih minta uang 5 ribu malam-malam begini? Kalo mau beli mainan, besok kan masih bisa. Jangankan 5 ribu rupiah, lebih dari itupun akan ayah kasih..” 

Mendengar hal itu Bunga memandang wajah ayahnya dan berkata, “Ayah, bunga gak minta uang sama ayah, Bunga hanya mau pinjam, nanti Bunga akan ganti setelah nabung lagi dari uang sisihan jajan Bunga selama seminggu ini” 

”Iya ayah ngerti, tapi buat apa Bunga?” Tanya Heri lembut. 

”Bunga menunggu ayah dari jam delapan, bunga mau mengajak ayah main ular tangga, 30 menit saja” 

”Ibu sering bilang, kalo waktu ayah itu sangat berharga, jadi Bunga mau membeli waktu ayah. Ketika bunga buka tabungan. Ternyata ada 15 ribu rupiah” 

”Tapi karena ayah bilang satu jam ayah dibayar 40 ribu rupiah, maka setengah jamnya ayah dibayar 20 ribu rupiah. Sedangkan tabungan Bunga kurang 5 ribu rupiah, makanya Bunga mau pinjam dari Ayah” Kata Bunga polos. 

Mendengar keterangan anaknya itu, Heri pun terdiam dan kehilangan kata-kata. Lalu dipeluknya bocah kecil itu erat-erat. Dan di dalam angan-angannya ingin sekali ia menemani anaknya itu bermain ular tangga sampai pagi. 

01 Mei 2011

Alhamdulillah.. Putri Pertama

Alhamdulillah telah lahir anak pertama kami dengan normal,
 perempuan 2,9 kg 49 cm 
pada tanggal 24 April 2011 pukul 23.25 WIB. 
Telah kami beri nama
FATHYA ARIFAH



Fathya: Kemenangan, pembuka (Al Fatihah)

Arifah: Bijaksana, arif, kesejahteraan (Ar Refah), dulu saya pernah gabung dengan tim nasyid Ar Refah (walau cuman lips sync), singkatan dari Anak Rifkah Farizal (hehe...)








Jadi artinya, Pembuka Kemenangan yang bijaksana sebagai langkah meraih kejahteraan (maksa.com)... mohon doa dari bapak ibu, om tante dkk agar ia menjadi anak yang sholehah dan bermanfaat untuk ummat. Amiinn...

22 April 2011

Liberalisme di Indonesia

Mukadimah
Isu tentang Islam liberal sering disalahpahami. Seolah-olah isu ini dikaitkan dengan JIL (Jaringan Islam Liberal). Kelompok JIL muncul pada tahun 2001. Sejak itulah umat Islam gempar dengan isu-isu yang disebarkan JIL melalui berbagai media.  Gerakan JIL memang terlihat sangat agresif. Mereka punya situs yang aktif, punya radio 68H yang direlay oleh ratusan radio di daerah. Ada lebih dari 60 koran yang bekerja sama dengan mereka.
Karena banyak kalangan umat Islam yang terpaku pada kelompok JIL saja. 

Maka ketika JIL sudah tidak terlalu aktif lagi kita pun menyangka bahwa gerakan liberal juga sudah berkurang dan berhenti. Padahal JIL itu hanyalah satu dari ratusan bahkan mungkin ribuan pengasong ide-ide liberal di Indonesia. Jadi JIL itu hanya asongan. Dia pengecer. Ada liberalisasi yang lebih serius yaitu liberalisasi di tingkat distributor.

Nah, distributor ini yang paling penting untuk dicermati. Meskipun para pengecer juga penting. Karena mereka yang ada dipinggir-pinggir jalan, nulis di koran-koran, muncul di media, nulis buku, yang seperti inilah yang mudah berinteraksi dengan masyarakat.

Latar Belakang Munculnya Gerakan Liberal

Apa sebenarnya yang dimaksud liberal? Kenapa bisa ada istilah Islam Liberal? Islam Liberal itu sebenarnya foto kopi. Saya mengatakan foto kopi karena mengambil dari istilah “Yahudi Liberal”. Kurang pas, sebenarnya, jika “liberal” ditempelkan pada Islam. Sebab Islam itu tidak bisa ditambahkan embel-embel lagi di belakangnya. Kalau Islam ditambahkan embel-embel di belakangnya, maka akan mengurangi kesempurnaan Islam itu sendiri. Misalnya ada istilah Islam Moderat, Islam Inklusif, Islam Pluralis, Islam Rasional, dsb. Istilah tambahan itu akan mereduksi nilai-nilai dari Islam yang sudah sempurna.

Istilah “Islam Liberal” pertama kali dipopulerkan oleh seorang profesor dari Chicago, ia orang Yahudi, namanya Prof. Leonard Bailerd. Profesor pakar politik ini menggunakan istilah Islam Liberal karena mengikuti istilah Liberal Yudaism yang sudah ada sebelumnya.

Gerakan liberal di kalangan Yahudi memang berkembang lebih dulu pada abad 19 di Jerman. Salah satu tokohnya Abraham Kaiger. Dia menulis buku berjudul “What it Borrow Muhammad From Yudaism” (Apa yang Muhammad Pinjam dari Yahudi). Kaiger ini merupakan tokoh Yahudi Liberal yang terkenal waktu itu.

Jadi kalau mau tahu apa sich sebenarnya ide Islam Liberal, maka lihat saja bagaimana Yahudi Liberal. Dari Yahudi Liberal inilah kemudian di kopi ke dalam ide Islam Liberal. Sebelum masuk ke dalam Islam, ide Yahudi Liberal ini sebenarnya telah lebih dahulu dikopi oleh Kristen Liberal.

Kenapa Mereka Ingin Meliberalkan Agamanya?

Sebetulnya sederhana sekali cara berpikirnya. Setelah barat Eropa masuk ke jaman modern, yaitu jaman renaisance, maka mereka kemudian menyingkirkan agama dalam kehidupan mereka. Mereka trauma. Sejarah Eropa itu adalah sejarah trauma terhadap campur  tangan agama terhadap kehidupan.

Kalau kita pernah dengar bagaimana Paus itu punya kekuasaan yang sangat besar di Eropa. Seluruh aspek kehidupan mereka kuasai. Maka politik mereka disebut theokrasi. Theo itu tuhan, kratos itu kekuasaan. Politik Kekuasaan Tuhan. Kenapa mereka bilang sistem politik di eropa kekuasaan Tuhan/theokrasi? Karena kekuasaan itu disahkan oleh wakil Tuhan, yaitu para pendeta dan paus.

Jadi kalau kita memahami ajaran katolik, paus itu punya sifat infeliblity, ma’sum. Paus itu tidak pernah salah. Ketika mereka berkuasa, ternyata yang terjadi di masyarakat tidak seperti itu. Ternyata Paus pernah berbuat salah. Bahkan kemudian banyak terjadi penindasan-penindasan terhadap masyarakat.

Akhirnya terjadi di Eropa sebuah gerakan, gerakan zaman baru, zaman rasional. Dimana mereka kemudian memusuhi agama. Muncul satu gerakan yang  disebut gerakan antiklerikalisme. Orang-orang eropa jadi benci kepada tokoh-tokoh agama. Jadi sederhana faktornya, ketika agama berkuasa maka rakyat tidak aman. Paus dan pendeta bersekutu dengan penguasa-penguasa dzalim yang menindas rakyat. Ilmuwan-ilmuwan juga dimusuhi dan dibunuh secara kejam.

Nah, dari sini muncul tokoh seperti Martin Luther yang melakukan gerakan reformasi terhadap gereja. Lebih jauh lagi kemudian muncul gerakan sekuler. Gerakan anti agama. Mereka ingin membuang agama dari kehidupan. Bahkan pada saat revolusi Perancis (1789) banyak pendeta yang dibunuh.

Gerakan revolusi di Eropa salah satunya dimotori oleh Freemasonry. Fremasonry didirikan di Inggris tahun 1717. Freemasonry punya misi dengan semboyan “Liberty, Egality, Pretenity” (Kebebasan, Keseteraan, Persaudaraan). Kebebasan disini adalah bebas dari agama. Maka sejak itu masyarakat Eropa tidak mau diatur agama lagi. Agama bagi mereka telah membuat mereka mundur terbelakang. Maka setelah renaisance mereka mulai bangkit. Renaisance artinya lahir kembali. Setelah melepas agama, mereka merasa terlahir kembali.

Di Amerika sangat mengedepankan semboyan-semboyan freedom (bebas). Bebas dari agama. Contoh simbol kebebasan mereka adalah adanya patung Liberty. Inilah yang melatar belakangi munculnya gerakan-gerakan liberal. Bebas dari aturan agama. Freemasonry juga yang memotori gerakan revolusi di Amerika tahun 1776. Tokohnya adalah Goerge Washington dan Thomas Jeperson.

Masuknya Gerakan Liberal Ke Indonesia

Freemanson akhirnya masuk ke Indonesia tahun 1764 (sebelum revolusi Amerika) dibawa orang-orang Belanda. Dimana orang-orang Belanda ini banyak yang menganut Kristen Protestan yang menentang Kristen Katolik. Mereka ingin menanamkan nilai-nilai kebebasan seperti yang telah mereka anut di barat yaitu peradaban anti agama yang maju dan modern. Jadi inilah gerakan liberal. Gerakan dimana mengganti agama dengan nilai-nilai baru yang bukan berasal dari agama.

Sebenarnya persoalan agama di Eropa bukan hanya dihadapi Islam. Tapi juga agama Kristen. Barat yang menganggap agama sebagai urusan personal menyebabkan berkurangnya penganut agama Kristen di sana. Gereja-gereja sepi bahkan banyak yang berubah menjadi bar atau tempat shoping.

Contoh kasus yang banyak dilakukan kaum liberal ini adalah mengenai maraknya homoseksual. Padahal di dalam bibel sendiri pelaku homo ini dilarang dan mendapat hukuman yang berat. Pelaku homo dan lesbi, di dalam bibel, dihukum mati. Tapi pada tahun 2003 sudah ada homo yang menduduki jabatan sebagai Uskup di Amerika. Gereja homo sekarang berkembang di Amerika dan Inggris.

Dalam ajaran Yahudi juga sama, kaum homo itu dihukum mati. Namun sekarang banyak sinagog yang menggunakan istilah Sinagog Liberal. Sinagog Liberal ini berbeda dengan sinagog pada umumnya. Punya tempat dan ritual ibadah berbeda dan mereka juga sudah kawin sesama jenis (homo).

Gerakan homo seksual juga sudah marak di Indonesia. Mereka sudah tidak malu lagi menunjukan dirinya. Tampil di tv dan dengan bangga memproklamirkan bahwa mereka adalah kaum homo. Di UNAIR ada dosen homo dan sudah terang-terangan, kalau mengajar, mengatakan dirinya telah menikah dengan laki-laki (sesama jenis). Di UI juga ada dosen lesbi. Dia seorang doktor dan terang-terangan mendukung lesbian. Di UIN pun ada profesor yang mendukung homo dan lesbi namanya Prof. Musdah Mulia.

Di IAIN Semarang ada jurnal yang sering menulis tentang homo dan lesbi ini. Sejak tahun 2004 itu sudah ada laporan utama dengan tagline Indahnya Kawin Sesama Jenis. Tulisan-tulisan di jurnal tersebut sangat berbahaya karena menafsir ulang ayat-ayat Al-Qur’an. Bahkan ada buku berjudul Homoseksuality in Islam dimana bab pertamanya membahas tentang meliberalkan Qur’an. Mereka menggagagas Syariah Revolution,. Syariat islam itu direvolusi karena tidak ada syariah yang tetap (absolut). Syariah itu mengikuti jaman. Menurut mereka agama yang melarang homo adalah agama yang sudah ketinggalan jaman. Sebab melanggar HAM.

Berbagai Bentuk Liberalisme Di Dalam Islam

Jadi intinya, liberalisasi adalah gerakan menjadikan agama baik itu Kristen, Yahudi, maupun Islam sesuai dengan perkembangan jaman. Itu saja. Contoh lain misalnya, dalam syariat, mereka membolehkan kawin lintas agama.  Jadi ada banyak hal yang harus dibahas menyangkut liberalisasi ini. Misalnya menyangkut liberalisasi syariah. Mereka ingin mengganti ushul fiqh dengan hermeneutika.

Yang kedua adanya liberalisasi Al-Qur’an. Mereka coba menanamkan pemahaman bahwa Qur’an ini adalah produk budaya. Ada buku judulnya Metodologi Studi Alqur’an yang ditulis oleh tokoh liberal Ulil Absor dan doktor Muqsid Ghazali. Di dalam buku tersebut jelas tertulis, “Al-Qur’an ini sudah salah sejak awal”.  Bahkan Ulil menuliskan bahwa di dalam Qur’an ini ada ayat-ayat yang salah.

Yang paling serius adalah liberalisasi dari sisi akidah, yaitu munculnya paham pluralisme. Tokohnya adalah Nurcholis Majid (sudah meninggal). Paham pluralisme ini sudah mendapat fatwa haram dari MUI. Bahkan tahun 2005 Gereja Vatikan sudah mengeluarkan dekrit yang melarang paham pluralisme agama. Paham ini membenarkan semua agama.
Di beberapa perguruan tinggi banyak yang mengganti metode pendidikan agama yang dirintis para ulama jaman dulu. Sekarang banyak program studi lintas agama. Di IAIN Surabaya sudah sepuluh tahun kuliah lintas agama ini berlangsung. Bahkan ada program kuliah gratis untuk program doktor lintas agama. Ironisnya banyak ustad-ustad dari pesantren dan dosen-dosen agama yang kuliah di sana.

Kemudian munculnya pemahaman keseteraan Gender. Ini juga gerakan sistematis liberal yang bisa menghancurkan keluarga muslim. Karena mereka tidak menginginkan kepemimpinan laki-laki di dalam rumah tangga. Mereka ingin setara semua. Dan gender ini jadi program resmi pemerintah saat Gusdur jadi presiden. Dia mengeluarkan inpres tentang kesetaraan gender. Seluruh program pembangunan wajib berwawasan gender. Seluruh universitas harus ada pusat studi gender.

Khotimah

Jadi upaya meliberalkan Islam ini memang kenyataan yang harus kita hadapi. Gerakan ini masih ada dan terus bergerak. Tidak hanya dilakukan oleh non muslim tapi juga oleh pemuka-pemuka agama Islam itu sendiri. bagaimana kita menghadapinya? Perang melawan gerakan liberal adalah perang ilmu, perang dalil, kuat-kuatan strategi, kuat-kuatan argumen, dan kuat-kuatan akidah.

Jadi sekarang, kita harus terus meningkatkan pemahaman kita terhadap Islam yang benar. Jadikan serangan liberal ini sebagai cambuk agar kita bisa berbuat lebih baik lagi. Jadikan kenyataan adanya Islam Liberal ini sebagai cermin agar kita lebih serius mendalami ajaran Islam secara benar dan kaffah. Jika kita serius, yakinlah kita akan bisa menang melawan arus liberaslisme meskipun mereka punya sokongan dana dan kekuatan yang besar.

Penceramah: Ust. Adian Husaini
Ditulis Oleh Rahmat HM

Hikmah dibalik Kemenangan Real Madrid


Maaf kepada fans Barcelona, saya akan mengulas kemenangan Real Madrid atas Barcelona 1-0 pada Final Copa Del Rey 2011 yang berlangsung dinihari tadi (21/4/11). Tentu dalam rangka mengambil hikmah untuk perjalanan dakwah.


Setelah dihancurkan Barcelona 5-0 di Liga Spanyol 29 Nopember 2010, Mourinho 'sang pelatih fenomenal' mulai yakin bahwa menuruti omongan pengamat itu hanya akan menghancurkan timnya. Saat itu para pengamat bola 'mengompori' Mourinho agar menerapkan strategi menyerang, yang tentu menguntungkan sang lawan yang lebih licin bermain dan sangat menguasai pertandingan. Hasilnya? kalah telak!

Dan saat ini, pada Final Piala Raja 2011, Mourinho menerapkan strateginya sendiri tanpa terpengaruh 'keinginan' para pengamat dan media massa agar menampilkan permainan menyerang. Strategi yang diterapkan oleh Jose Mourinho memang bukanlah permainan indah. Ketika susunan pemain Madrid diumumkan, Jose Mourinho memperlihatkan starting XI yang rada unik; tanpa ada satu pun penyerang murni. Mourinho juga menumpuk pemain di area timnya sendiri, sembari sesekali melakukan serangan balik. Strategi ini terbukti efektif mampu meredam gempuran hebat bertubi-tubi dari Barcelona yang secara statistik menguasi permainan 65 berbanding 35 persen. Strategi yang banyak dikritik, namun memberikan hasil positif.

Saya mencatat beberapa pelajaran buat kita:

1) Strategi (manhaj) dakwah tidak boleh terprovokasi oleh omongan (kritik) pengamat atau pemberitaan media, dengan istilah lain "jangan mengikuti irama gendang orang lain". 

Ini pula yang ditegaskan oleh Ketua Majlis Syuro ustadz Hilmi Aminuddin dalam salahsatu taujihnya beliau mengatakan "Jangan terprovokasi, jangan terseret-seret, jangan gampang jadi korban dikomporin. Gak perlu. Kita tidak perlu dipanasi orang lain, sebab temperatur jama’ah ini sudah kita atur sendiri. Kebutuhannya, panasnya segimana, kita ngatur sendiri. Nggak bisa lah dikompor-komporin siapapun."

Ini pula yang harus kita fahami dalam masalah pilihan kebijakan qiyadah, misalnya soal koalisi atau oposisi. Tidak menuruti omongan pengamat A atau B, terprovokasi oleh si X atau Y. Atau oleh sebab ketersinggungan gengsi kita umpamanya, atau kejengkelan akibat diprovokasi, lalu kita melakukan langkah-langkah sembarangan (reaktif). Karena pilihan kebijakan (strategi) harus berdasar banyak faktor, yang kalau di perusahaan harus pakai analisa SWOT (bukan sewot): Strength, Weakness, Opportunity, Threats.

"Kami bermain dengan cara seperti yang kami ingikan, dan kami juga tampil seperti itu melawan tim yang luar biasa. Itu membuat apa yang kami lakukan tampak luar biasa," ujar Mourinho (detik.com).

2) Kebijakan qiyadah tidak akan mungkin berhasil tanpa adanya komitmen, ketsiqohan, disiplin dan kerja keras jundiyah (para kader).

Perhatikan komentar dari pemain Real Madrid:

Bek Real Madrid, Sergio Ramos, mengaku siap mengikuti Pelatih Jose Mourinho hingga mati dan juga terkesan dengan kinerja pria asal Portugal tersebut yang ia nilai berhasil membangkitkan kembali mental juara "Los Blancos". Pernyataan ini disampaikan Ramos usai kemenangan 1-0 timnya atas Barcelona di final Copa del Rey, Rabu atau Kamis (21/4/2011) dini hari WIB.

"Mourinho adalah kapten dalam kapal kami dan kami akan bersamanya hingga mati. Apa yang ia tanamkan dalam diri kami adalah bekerja dengan luar biasa," tegas Ramos. (dikutip dari http://bola.kompas.com/)

Inilah yang membuat Real Madrid sukses melawan The Dream Team Barcelona, yang semua sepakat saat ini tidak ada Tim yang begitu digdaya sedunia selain Barcelona. Strategi Mourinho dan disiplin para pemain menerapkan strategi sang pelatih mampu menaklukan mission impossible.

Ikhwah fillah, kalau kita amati, sesungguhnya "badai" yang melanda jamaah akhir-akhir ini adalah upaya untuk "memecah" dua kekuatan dahsyat (ba'daLlah): (strategi) Qiyadah dan (ketaatan) Jundiyyah. Mereka tidak ingin dua kekuatan ini terus menyatu hingga tak henti-hentinya memprovokasi para kader agar hilang tsiqoh dan tidak taat lagi pada qiyadahnya.

Menghadapai upaya2 ini kita hanya mengatakan kepada mereka sebagaimana yang Nabi saw katakan kepada kaum yang menentangnya: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, sesungguhnya aku akan bekerja (pula). Maka kelak kamu akan mengetahui" (QS 39:39)

Atau seperti jawaban Nabi Syu'aib kepada kaumnya yang menentang:

Dan (dia berkata): "Hai kaumku, berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakannya dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah (akhir kesudahannya), sesungguhnya akupun menunggu bersama kamu". (QS 11: 93)

Jadi, mari kita bekerja sesuai dengan strategi yang sudah diputuskan oleh syuro para qiyadah, dan biarlah mereka yang menentang kita persilahkan untuk bekerja dengan strategi mereka. Kita nikmati "permainan" ini dengan terus Bekerja Untuk Indonesia dan berserah diri pada-NYA. 

Faidza 'azamta fatawakkal 'alaLlah... 
apabila kamu telah bertekad maka bertawakkallah pd Allah.


*)penulis: admin pkspiyungan

26 Maret 2011

Puisi gak Jelas

‎'Serenade' Kitaro malam ini mengalun begitu indah dari biasanya... dalam temaram sepi rembulan yang malu-malu bersembunyi di balik awan hitam... berpadu dengan dzikir sang jangkrik mengigil kedinginan selepas sore tadi diguyur hujan lebat... Instrumental alam berpadu dengan mahakarya modern... syahdu, menawan dan mempesona...


andai mimpi itu seperti layaknya DVD yang dapat direntalkan... kan ku sewa mimpi terindah yang mengalahkan kisah Leonardo DIcaprio dalam 'Romeo & Juliet'nya. Atau adegan mesra AJ yang dipeluk sang kekasih selepas menyelamatkan dunia dalam 'Armageddon....' Indahnya...


Ketika ia harus kembali, maka kembalilah.. Biar setia diriku menantimu, sehari, seminggu, sebulan, setahun bahkan sampai beratus-ratus tahun... kan ku tetap menantimu... indah, merekah sampai tiada seorang pun yang berani menyentuhmu... ia begitu putih, seolah tanpa cacat... anggun dan mewangi...


Andai mimpi itu seperti layaknya bunga yang dapat dipetik. Kan kupetik mimpi terindah, yang keindahannya tiada dapat tertandingi meski ia dalam kubangan yang hitam... mewangi sepanjang hari, meski ia berada dalam lumpur yang pekat.. hingga roh-roh ini dapat menggenggamnya, walau ia tertusuk durinya yang tajam...


ku ingin terbang.. menuju angkasa tertinggi di langit ke tujuh lalu tenggelam ke dasar samudra Atlantik yang dalam, berjalan menyusuri padang Sahara yang tandus, melikuk-likuk di terpaan badai Tornado, kemudian jatuh bangun melintasi aral bebukitan Himalaya.. berdiam diantara dinginnya benua Atlantik... hingga ku berdiri di sini.. menantimu yang tak kunjung hadir membelah sang petir dengan peluh-peluh sisa keringatnya... berjalan dan terus berjalan...


Biarlah yang berceloteh terus berceloteh.. laksana burung-burung hijrah yang lama tak jumpa. Mereka menyusuri gelapnya malam, teriknya mentari hanya untuk satu tujuan... hidup sejahtera...!


dan.... Biarkanlah Ia mengikis kita dari kerak-kerak kemunafikan, menggantinya dengan debu-debu keistiqomahan. Biarkan Ia memisahkan kita dari mereka-mereka yang pragmatis dan mencari kesenangan sesaat, menggantinya dengan saudara-saudara terbaik sahabat dikala susah dan senang. Melalui semedi panjang tanpa rasa bosan, apalagi mengeluh. Karenanya kita butuh bekal, yaitu ketaqwaan yang istiqomah.


Semoga kesetiaan tetap setia menemani jalan-jalan dalam perjalanan. Kesetiaan pada jalan iman dan taqwa, kesetiaan pada keteduhan hati yang bersih. Semoga ia tak terkotori oleh noktah-noktah busuk atau sekedar tersentuh kebiadaban nafsu. Tapi ia harus suci sesuci-sucinya. Karena ia adalah hadiah terindah dan terbesar yang akan kita berikan. Dan hanya itulah yang dapat menyelamatkan kita dari kesengsaraan abadi. Semoga....

22 Maret 2011

Penting gak Penting (lagi)

Assalamualaikum Wr Wb

Bagi rekan-rekan yang ingin mendengarkan siaran radio tentang dialog ekonomi syariah, rekan bisa mendengarkan pada hari jum'at pukul 16.00-17.00 WIB di @radio 101.1 FM Bandar Lampung atau bagi yang tidak dapat menjangkau siaran tersebut rekan dapat mengakses live streaming dengan klik di sini, atau di situ dan di sana. Hehehe.... Atau kalau tidak bisa juga cara terakhir yaitu dengan mendownload dengan langsung klik di tema-tema yang diinginkan.
1. Macam-macam Riba
2. Alasan Pembenaran Riba
3. Tema lain menyusul (silahkan lihat di sebelah kanan layar monitor rekan)

Selain itu, ada juga tema penujang lainnya seperti
1. Membangun Keluarga Sakinah
2. Bila Bosan Melanda Rumah Tangga

Kalau rekan ingin semua rekamannya, bisa di donwload juga di sini dan di sini.
Semua GRATISSS....! Tanpa biaya apapun....! jadi tunggu apa lagi?

Makasih

21 Maret 2011

Surat dari Lampung (2)

Perjalanan ini memang terasa panjang, dan masih akan panjang. Kita boleh singgah sejenak untuk sekedar berteduh, istirahat atau sesekali melihat pemandangan yang indah. Namun janganlah terlena dengan kenyamanannya, janganlah terpesona oleh keindahannya, hingga kita memutuskan untuk tinggal di tempat singgah kita. Karena tempat kita bukanlah di situ, tujuan kita masih jauh dan masih akan banyak hal-hal yang belum kita temukan akan kita lalui. Marilah terus bergerak, karena diam adalah statis. Teruslah berjalan, karena berhenti adalah kebekuan. Statis dan kebekuan yang hanya akan mendatangkan kematian. Kematian hati, amal bahkan peradaban.

Apa kabar saudara-saudaraku? Semoga kita senantiasa dalam jamaah harokah yang terus bergerak menuju perubahan yang lebih baik. Semoga kita senantiasa berada dalam agenda-agenda dakwah yang penuh berkah. Bukan sempalan-sempalan yang hanya diam. Bukan kritikus-kritikus tanpa perubahan. Dan bukan benalu-benalu yang selalu menjadi beban berat dari keberlangsungan dakwah.

Saudaraku, sedikit ingin kugambarkan bagaimana kita memang telah terpilih oleh Allah untuk memikul amanah ini. Kita yang memang seharusnya menjadi 'Generasi' yang dijanjikan Allah itu. Bukan malah menjadi generasi yang 'keluar' kemudian digantikan oleh generasi yang lebih baik generasi 554 (Al Maidah: 54). 

Inilah kita. Kita yang terdidik melalui rahim-rahim tarbiyah. Melalui lingkaran-lingkaran penuh berkah dan ketaqwaan. Barisan-barisan yang selalu siap apabila datang seruan genderang perang. Dan memang sudah selayaknya kita harus senantiasa bersiap-siaga, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

14 Maret 2011

Janganlah menjadi Lilin

Suatu hari, al Hasan al-Bashriy kedatangan tamu budak-budak kota Bashrah. Mereka menyampaikan permohonan agar al-Hasan berkhutbah di masjid Bashrah tentang keutamaan membebaskan budak. Al-Hasan pun ber-istitsna’ (mengucap insyaAllah) menyanggupinya. Hari Jum’at tiba. Budak-budak kota Bashrah yakin bahwa hari itu adalah hari kebebasan mereka. Namun, dari sejak mengucap salam sampai mengakhiri khutbahnya, tak sepatah kata pun diucapkan al-Hasan berkenaan dengan keutamaan membebaskan budak. 

Begitulah, hal itu berlangsung selama beberapa Jum’at sampai suatu Jum’at al-Hasan berkhutbah tentang keutamaan membebaskan budak dengan begitu fasih dan baligh (mengena di hati). Seusai sholat Jum’at, budak-budak itu pun dipanggil oleh tuan-tuan mereka. Dan mereka pun merdeka, dibebaskan tanpa tebusan sepeser pun. Lalu para mantan budak itu berbondong-bondong mendatangi kediaman al-Hasan. Mereka menyampaikan kekecewaan mereka kepada al-Hasan, mengapa beliau tidak menyampaikan khutbah itu pada Jum’at pertama, yang mengakibatkan kemerdekaan mereka pun tertunda beberapa hari. 

Al-Hasan menjelaskan bahwa pada Jum’at pertama ia belum memiliki budak, dan mesti mengumpulkan uang dulu untuk membeli seorang budak. Lalu pada Jum’at berikutnya ia memang telah memiliki budak, tetapi ia masih memerlukannya untuk membantunya menyelesaikan beberapa pekerjaan. Barulah pada Jum’at berikutnya semua pekerjaannya telah selesai dan ia bisa memerdekakannya. Setelah ia membebaskan budak beliannya itulah ia baru berkhutbah tentang keutamaan memerdekakan budak. Mendengar penjelasan itu, para mantan budak itu menundukkan muka dan beranjak pulang . 
..... 


Al-Hasan benar-benar menebarkan cahaya di kota Bashrah, dan ia bukan pemberi cahaya tipe lilin yang melelehkan dirinya sendiri. Al-Hasan mengerti bahwa yang dipuji oleh Allah sebagai orang dengan ahsanu qaulan adalah orang yang menyeru kepada Allah dan ia pun mengerjakannya. (QS Al-Fushshilat : 33) 

Al-Hasan pun memahami betapa besar ancaman bagi mereka yang melupakan diri sendiri. 
Pada hari kiamat nanti akan didatangkan seorang laki-laki. Ia dilemparkan ke dalam neraka sementara ususnya berhamburan di sana. Ia berputar-putar seperti berputarnya keledai pada poros penggilingan. Para penghuni neraka mengelilinginya dan bertanya, “Wahai fulan, ada apa dengan dirimu? Bukankah yang dulu memrintahkan kepada kami perihal yang ma’ruf dan melarang kami akan yang mungkar itu adalah kamu?” Orang itu menjawab, “Aku telah memerintahkan kepada kalian perihal yang ma’ruf namun aku tidak mengamalkannya, dan aku melarang kalian akan yang mungkar namun aku justru melakukannya.” (HR al-Bukhary)
...... 

Seseorang datang kepada Ibnu Abbas dan berkata:”Hai Ibnu Abbas, saya ingin melakukan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar.” 
Ibnu Abbas bertanya kepadanya,”Apakah Anda telah mencapai derajat itu?” 
Jawabnya,”Semoga begitu…” 
Ibnu Abbas berkata,”Jika Anda tidak khawatir kecewa dengan 3 ayat dalam Al-Qur’an, maka laksanakan!” 
Orang itu bertanya,”Apakah itu?” 
Jawab Ibnu Abbas:” 
1. ‘Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan dari (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?’ (Al-Baqarah : 44) 
2. ‘Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan’ (Ash-Shaff : 2-3) 
Kemudian beliau bertanya, Aapakah Anda telah melaksanakan ini?” 
Dijawab orang itu, “Belum…” 
3. ‘Syu’aib berkata: Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan dianugerahiNya aku daripadaNya rezeki yang baik (patutkah aku menyalahi perintahNya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakal dan hanya kepadaNya lah aku kembali.’ ( Hud : 88) 
Ditanya oleh Ibnu Abbas:”Apakah Anda telah melaksanakn ini?” 
Jawab orang itu,”Belum…” 
Maka Ibnu Abbas berkata kepadanya :”Dahulukan memperbaiki dirimu!” 
...... 

Mengaplikasikan suatu nasihat kepada diri sendiri memang bukan perkara yang mudah. Akan tetapi kita telah tahu seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan oleh aplikasi atas prinsip ibda’ bi nafsika. Akankah kita mengambil resiko itu? 

Namun perlu diingat, ini bukan berarti jika kita belum mampu mengerjakan hal yang ma’ruf atau meninggalkan kemungkaran, lantas sah-sah saja kita meninggalkan amar ma’ruf nahi mungkar…membiarkan saudara kita berada dalam kemaksiatan…Tidak. 

Menafsirkan ayat 44 dari QS Al-Baqarah, Ibnu Katsir menjelaskan, “Allah bukan mencela sikap amar ma’ruf nahi mungkar orang Yahudi sementara mereka tidak memenuhinya. Akan tetapi Allah mencela mereka karena mereka benar-benar tidak mau memenuhinya. 

Amar ma’ruf dan melakukan kebaikan sama-sama wajib. Yang satu tidak dapat mengggugurkan yang lain. Seorang ‘alim mempunyai dua kewajiban. Pertama, mengamalkan ilmu yang ia miliki untuk keselamatan dirinya sendiri. Kedua, mendakwahkannya dengan ber- amar ma’ruf nahi mungkar. Tentu saja amar ma’ruf dengan cara yang ma’ruf pula, dan nahi mungkar tapi jangan sampai menimbulkan kemungkaran lain. 

Bila seseorang belum mampu menerapkan suatu ilmu pada dirinya, bukan berarti gugur kewajiban untuk menyeru saudaranya yang lain. Hanya saja, proses amar ma’ruf itu akan lebih efektif dan cepat jika yang menyeru sudah mengamalkannya. Dan yang wajib lagi lebih utama bagi seorang yang mengerti adalah ia memenuhinya bersama dengan mereka yang diseru, bukannya malah melalaikan diri sendiri. 

Maraji : 
• Majalah ar-risalah no.15/th.2 jumadil tsani-rajab 1423H/ sept 2002 

06 Maret 2011

Peningkatan

Peningkatan, merupakan suatu hal yang diinginkan manusia. Peningkatan kualitas hidup, peningkatan penghasilan atau peningkatan dalam bidang apapun. Dan kadang, kalau kita mengalami penurunan pasti kita akan terkenang dengan masa-masa peningkatan kita yang dulu. Begitu pun amal. Selayaknya kita, bukan hanya memikirkan peningkatan dalam hal materi keduniaan. Akan tetapi yang menjadi prioritas utama adalah peningkatan amal-amal ibadah kita.

Mungkin bisa jadi dulu kita tak pernah bolong untuk sholat tahajjud, tidak pernah lupa untuk shaum senin-kamis. Atau barangkali hafalan kita sudah hampir 10 juz. Namun sekarang hal-hal tersebut malah menurun. Jangankan tahajjud, shubuh pun sering kesiangan. Atau mungkin hafalan-hafalan kita yang secara perlahan-lahan 'mengundurkan diri'dari ingatan.

Hal tersebut dapat terjadi bisa jadi oleh kekonsistenan kita yang perlahan menghilang. Azzam kita untuk meningkatkan amaliyah ibadah menjadi terpecah dengan keinginan kita terhadap peningkatan yang lain. Atau boleh jadi karena pengaruh orang lain yang sangat menginspirasi kita, tapi ternyata ia pun mundur dari konsistensi.

Sudah selayaknya kita merindukan dan menyesal terhadap kondisi kita saat ini. Ketika kita stagnasi atau bahkan penurunan dalam amal, dakwah dan ibadah. Kita tentunya merindukan saat-saat dimana kita giat dalam dakwah, senantiasa mengamalkan segala sunnahnya, tahajjud, shaum sunnah atau sekedar infaq rutin di masjid.

Sehingga, marilah kita merenung sejenak.. prestasi amal apa yang telah kita torehkan dan menjadi kebanggaan kita. Menjadi kebanggaan ketika Allah menanyakan amalan unggulan kita. Dan, marilah kita tingkatkan amalan tersebut menuju grafik vertikal yang positif dan terus meningkat dari hari ke hari.

04 Maret 2011

Untuk Para Pejuang Dakwah Sekolah

Kami, dilahirkan dari rahim hangat da'wah sekolah. Diasuh oleh ketulusan para mentor dan murobbi sekolah membuat kami mampu tegak berdiri menghadapi berbagai permasalahan tdk hanya di dunia sekolah tapi juga di dunia mahasiswa.

Hingga kini kami bertahan...
Fabi ayyi 'ala I robbikuma tukadziban !

Da'wah, rasanya bisa dikatakan menjadi tempat dimana semua keterbatasan ada, keterbatasan SDM, keterbatasan dana,keterbatasan waktu, bahkan terkadang keterbatasan izin orangtua. Namun ternyata da'wah mampu mengalirkan keberlimpahan cinta untuk sesama, keberlimpahan inspirasi, dan keberlimpahan cahaya yang mencerahkan.

Tak perlu jauh mencari bukti, di dekat, bukti itu adalah kami, juga kalian. Di tempat yang jauh, bukti itu tersebar dari Gaza hingga Papua, torehan peristiwa ajaib yang memukau kehidupan. Bacalah-carilah, kelak bukti itu akan membuat kita bersyukur pernah disentuh oleh da'wah.

Da'wah selalu mencerahkan. Dan istimewanya,dDa'wah sekolah selalu mendapat kesempatan pertama untuk mencerahkan manusia,

Itu karena da'wah sekolah berhadapan dengan para manusia belia, para calon pelanjut generasi bangsa yang tulang belulangnya masih kokoh berdiri, yang senyumannya masih secerah mentari pagi.

Tak usah menunggu tua untuk melihat perubahan, di sekolah yang di'cerahkan', musholla selalu tampak penuh dengan jejalan putih abu di jama'ah dhuha. Kemeja siswa tampak menggembung diisi mush'af, tahajjud bersama pun digelar. Dengungan tilawah dan hapalan menembus telinga yg masih ada setitik keimanan

Bukan itu saja, Belia-belia putih abu istimewapun terlihat dari kesantunannya berbicara, kejujurannya saat ujian, kekokohannya menjaga harga diri, kebaikan akademisnya, kehebatannya membagi waktu dan kebaikan-kebaikan lainnya.

Sungguh, Keberkahan yang Allah lahirkan dari da'wah sekolah telah mampu mengobati zaman yang telah luka berdarah-darah, Oleh tawuran pelajar, Oleh pergaulan bebas pelajar, Oleh pornografi pelajar, Oleh akhlak hina pelajar, Oleh kecurangan pelajar, Oleh hedonisme pelajar. 

Da'wah sekolah yang digadang-gadang siang malam oleh saya, kami,kalian, dan ribuan aktivis da'wah sekolah lainnya. Telah mampu membuat jalinan mimpi indah tentang negeri yang 'baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur ' itu terajut kembali.

Bahwa harapan itu masih ada. Bahwa waktu sela kehadiran azab Allah itu masih bisa dipanjangkan...

Fabi ayyi 'ala I robbikuma tukadzibaan
Maka ni'mat Tuhan yang mana lagi yang engkau dustakan..

Tak mampu kami hidup tanpa da'wah, telah kami dan kalian ikrarkan, telah kami dan kalian buktikan, telah kami dan kalian perjuangkan. Pusaran da'wah yang indah telah membuat kelelahan langkah kita tak lagi bermakna. Manisnya iman dan ukhuwah telah membuat habisnya uang, habisnya waktu kita tak lagi punya arti.

Kita percaya bahwa da'wah telah menyirami keimanan manusia, dan iman sejak kehadirannya selalu mampu merubah apa saja. Bahwa iman selalu membawa jutaan cerita ajaib dalam kehidupan, bahwa iman mampu membuat kita bertahan dan lebih berdaya.

Jadi Wahai Adik, Tetaplah berjuang, bertahan,berpegangan tangan. Kelak kalian akan saksikan, ada dunia baru yang Allah berkahi,yang tentram dan indah. Yang akan kita wariskan untuk manusia-manusia baru yang tak lain adalah anak-cucu kita sendiri.

Jadi Wahai Adik, jangan pernah berhenti. Karena berhenti berarti mati. Karena berhenti berarti hidup tanpa cahaya.

Wahai Adik, Sungguh, langkah kaki kalian selalu kami doakan. Agar Allah mudahkan, Agar Allah sucikan dari kepentingan dunia, Agar Allah menjaga keberkahannya

Kami juga kalian, dilahirkan dari rahim hangat da'wah sekolah. Diasuh oleh ketulusan para mentor dan murobbi membuat kami dan kalian mampu tegak berdiri bertarung dengan 'keangkuhan zaman'

Di hati kita ikrarkan : Allahu Ghoyatuna ! Karena Allah saja
Hingga kini kami dan kalian bertahan...


------------
Islam Media

01 Maret 2011

Zaman yang Edan

Beberapa waktu yang lalu orang tua (ayah mertua) saya menerima dua selembar surat bahwa beliau memenangkan undian hadiah Kijang Inova keluaran terbaru dari sebuah produk kopi. Surat tersebut dilampiri dengan keterangan kepolisian yang menyatakan bahwa undian ini legal, tentunya tidak lupa tercantum tanda tangan plus foto dari kepala kepolisian, direktur beserta komisaris perusahaan yang dimaksud. Menarik dan meyakinkan terlebih bagi mereka yang tengah membutuhkan uang.

langsung saya orang tua saya segera menghubungi kami (saya dan istri) untuk mengecek kebenarannya. Mungkin karena kami yang sudah lulus sarjana faham dengan prosedural dan tata cara untuk mencairkan undian seperti ini. Haha... tanpa fikir panjang saya  sudah bisa menyimpulkan bahwa undian ini palsu. Pertama bisa dilihat dari cara memberikannya yang hanya diletakkan dipagar rumah dengan berbungkus plastik obat. Kedua, hasil tinta print surat tersebut mudah luntur jika terlihat air. Ketiga, nomor telepon dan alamatnya tidak sesuai, alamatnya di Jakarta Selatan sedangkan kode awal nomor teleponnya Jakarta Barat. Keempat, dalam surat tersebut si pemenang diminta untuk mentransfer sejumlah uang untuk mengurus BPKB, dll. 

Namun, orang tua saya tidak begitu saja percaya. Beliau masih saja menyimpan surat itu. Hmm.. untuk lebih meyakinkan saya buka internet via HP, saya searching tentang undian tersebut dan ternyata benar. Banyak blog dan berita yang menyatakan bahwa undian tersebut dan undian-undian serupa lainnya adalah palsu. Saya tunjukkan ke orang tua, baru beliau percaya. Lantas surat tersebut pun langsung dirobeknya.

Hmm.. Memang zaman sekarang sudah edan. Berbagai cara banyak dilakukan orang untuk mendapatkan uang. Salah satunya dengan menipu. Cara-caranya pun sangat unik, seperti cerita di atas. Hal tersebut efektif dilakukan terlebih bagi si korban yang tingkat pendidikannya rendah dan mudah saja percaya dengan iming-iming hadiah. Bagitulah.. Zaman memang sudah edan.

28 Februari 2011

Penting enggak Penting

Sedikit informasi penting enggak penting sihh....
Beberapa hari yang lalu entah sebab apa nomor IM3 saya terblokir, padahal masa berlaku kartu kalo enggak salah sampe bulan mei 2011. Alhasil saya pergi ke gerai Indosat di Bandar Lampung untuk komplain, Menurut penuturan CS-nya bahwa fisik kartunya yang rusak. Mungkin juga sihh.. karena memang saya enggak pernah gonta-ganti kartu dan masih setia dengan kartu tersebut, cz awal beli HP dan nomor simcard ya beli itu. Saya jadi sedih banget.. (hiks.. hiks...!). Tapi menurut penuturan CS tadi bahwa fisik tersebut bisa diganti dengan tetap memakai nomor yang lama. Tapi karena stok nomor kosongnya sedang habis dan berhubung nomor saya itu regional jabodetabek maka tidak bisa diselesaikan hari itu juga. Saya diminta menunggu kurang lebih dua pekan. Oleh karena itu saya ingin menginformasikan bahwa nomor saya yang 085691714916 sedang dalam masa perbaikan. Sebagai penggantinya mungkin rekan-rekan yang ingin menghubungi saya bisa ke nomor 085788799310. Silahkan, kalo mau di save ya sukuurr.. kalo enggak juga enggak maksa koq...

Demikian informasi penting enggak penting dari saya, semoga menjadi penting dahh yaa... Oh ya 1 lagi, HP saya sedang dalam kondisi rusak dan baru sempat menggantinya dengan HP pinjaman, dan nomor temen-temen pun ada di HP yang rusak tersebut, jika tidak keberatan boleh diimel/sms nomor temen-temen sekalian agar mempermudah komunikasi dan silaturahim...

terimakasih

Surat dari Lampung (1)

Apa kabar rekan-rekan? Kabar ini saya tulis dengan diliputi perasaan rindu pada kalian. Rindu pada kerja-kerja bareng kita di ROHIS SMAN 49. Rindu pada syuro-syuro IAR, entah itu membahas mentoring, rekruitment atau setidaknya tentang rencana penyelenggaraan dauroh tarqiyah, tafakkur alam dan LDKR. Rindu pada pertemuan-pertemuan pekanan yang dinamis dengan hafalan, qadayyah atau saling tausyiah. Iya, saya rindu semua itu. Entah kapan lagi kita akan bersama. Mengukir indahnya cinta dalam dekapan ukhuwah di jamaah dakwah. berjalan beriringan memikul amanah. Ketika yang satu terluka maka yang lain mengobati. Ketika yang satu salah maka yang lain menasehati. Ahh... entahlah... 

Bang Mamat suatu waktu pernah komentar di facebook saya, "Hidup emang pilihan, masing-masing kita sudah punya jalan. Gw udah menemukan jalan gw sendiri, ente juga udah menemukan jalan ente, kita berjuang semaksimal mungkin di jalan masing-masing. Mungkin jalan kita berbeda, tapi gw berharap tujuan kita sama. Mudah-mudahan kita ketemu di tempat yg enggak ada lagi perpisahan, dikumpulkan bersama orang-orang yang saling mencintai dan dicintai Allah. Semoga nanti kita bisa saling menyapa di pintu surga-Nya"

25 Februari 2011

Khoiro Ummah

Kita yang terbangun dari tinta hitam pena para ulama. Kita yang terbentuk dari merah segar darah para syuhada. Kita yang belajar dari khalifah Umar yang membawa Islam ke ujung Andalusia, atau Ibnu Sina sang pelopor kecerdasan umat manusia,  hingga Khawarizmi dan angka matematika-nya yang menginspirasi sepanjang masa.

Kita bukanlah kumpulan domba yang terkutuk yang siap menjadi mangsa para serigala. Kita juga bukan kumpulan busa di tengah laut yang mudah terombang-ambing dihempas sang ombak. Seharusnya, kita tak mudah diadu domba sehingga saling mengkafirkan satu dengan lainnya.

Kita, Ummat yang terbaik yang diturunkan untuk manusia. Membawa berkah dan rahmat bagi semua alam. Berjalan dengan anggun dan mempesona. Sekuat baja namun selembut melati. Tegas namun penuh cinta. CInta yang berasal dari Penguasa alam semesta.  Kita telah bertransaksi, menjual diri kita dengan syurga-Nya. Kita tak'kan mati. Karena mati yang sesungguhnya adalah kehidupan kita.

21 Februari 2011

Dari yang Sekepalan

Kebencian itu sebenarnya tak berada dimana-mana. Ia hanya menyelimuti hati yang sekepalan itu saja. Tetapi, dari yang sekepalan itu, kebencian bisa meluluhlantakkan seisi kota; meratakan sepenjuru negara; bahkan mengubah wajah dunia jadi ladang ketakutan tak terperi. Padahal ia hanya bermula dari yang sekepalan. Padahal ia tak lebih dari yang segenggaman tangan. Ia hanya bersemayam di hati. Ia hanya menggelapi hati ini. 

Seandainya kita tahu di mana hati itu berada. Sehingga bisa kita comot dan bersihkan sebagaimana kita raupi muka dengan air segar agar tampak berseri-seri; sebagaimana kita gosok dan licinkan pakaian agar tampak indah di pandangan. Sayang kita hanya bisa tunjuk hati ada di dalam dada; karena rasa sesak dan geram itu ada di sana. Seandainya bisa kita jaga hati yang sekepalan ini dari bayangan gelap itu, mungkin akan kita wariskan alam raya nan damai bagi saksi-saksi kehidupan