Ngapain seih ngurusin Palestina?!
Kadang, kebanyakan kita berfikir, ngapain sieh ngurusin Palestina? lha, wong di negara kita aja belum beres. Liat tuh bencana di mana-mana, orang miskin makin banyak, pengangguran banyak keliaran, korupsi nggak selesai-selesai, tukang copet beranak pinak, UU BHP jadi kontroversi, anak-anak sekolah masuknya kepagian dan segunung masalah lainnya... eh, ini malah ngurusin Palestina. Siapa tuh? saudara kandung bukan, tetangga jauh juga bukan. Masih mending kalo kenal, sering chatting ato jadi friends di FS atau facebook kita, lha ini... negor aja nggak pernah, eh koq kita bela-belain mereka yah. Sampai pake ngirim-ngirim bantuan segala, ya... obat-obatan-lah, duit-lah, bahan makanan-lah.. bahkan lebih parahnya lagi, sampe ada yang udah siap-siap dikirim Jihad pula. Hmm... Emang.. ngapain sieh sampe bela-belain Palestina segala? Terus gimana sama negara sendiri? Nggak diurusin tuh?
Hmm.. pertanyaan-pertanyaan kayak gini nich yang emang ditunggu-tunggu sama orang Zionis Yahudi. Rasa nasionalisme sempit dengan mengatasnamakan negara kemudian kita menjadi kotak-kotak kecil yang menyekat persaudaraan dan kesatuan umat Islam. Hrrggghh... geram, geram, geram!!! Yahudi! Emang dari dulu, tuh kaum ngincer bumi dilahirkannya nabi-nabi pilihan. Kalo saya baca di salah satu tulisan, seenggaknya ada tiga alasan kenapa mereka ngincer dan ngebet banget sama Palestina, khususnya yerusalem.
Pertama Ekonomi. "kota Jerusalem akan menjadi tempat tujuan utama para turis internasional dan para pelancong dunia dalam sejarah keparawisataan" gitu kata Presiden Bill Clinton pas di wawancarai sama Koran Otto Citizen Kanada tanggal 1 Desember 2000. Nah dengan segenap daya dan upaya juga lobby-lobby politik Mr. Clonton ketika itu berusaha keras "merayu" Presiden Yasir Arafat (alm) supaya mau mindahin masjid Al-Aqsho dari tempatnya di Yerusalem.
Tapi, selidik punya selidik, ternyata si Zionis ini pengen jadi pemegang koordinator tunggal untuk ngurusin para "Haji" Kristiani ke sana, karena tempat itu juga bersejarah buat umat kristiani. Disamping itu mereka juga ngurusin kunjungan umat Islam untuk "menyempurnakan" Haji-nya. Nah secara ekonomi, ini bakalan datengin devisa yang nggak kecil buat si pemegang kekuasaan di sini, jadi bukan kunjungan para turis internasional seperti yang diungkapkan Bill Clinton.
Kedua, Politis. Alasan ini kita bisa liat lewat program mereka buat bikin kota Jerusalem lama —yang memiliki posisi yang strategis dan sejarah panjang— untuk jadi "Ibu Kota Negara yang Abadi" ! (itu menurut keyakinan mereka). Nah dari sanalah mereka menguasai seluruh wilayah sekitarnya. Jadi mereka mau bikin pusat pemerintahan dunia gitu, yaa... lewat Yerusalem ini.
Ketiga, Historis. Dengan alasan perang budaya, maka merebut kota suci Jerusalem dan menguasai seluruh barang bersejarah umat Islam dan Kristen di Palestina bisa dibilang merupakan kemenangan budaya Barat atas budaya Islam, dengan keunggulan dan hegemoni politiknya, Zionis Yahudi ini mengajak sekutunya untuk mengusik "dendam sejarah masa lalu" yang berkobar dalam jiwa dan dada mereka atas budaya Islam yang mengalahkan mereka dalam perang salib delapan abad yang lalu.
Terus.. apa hubungannya sama kita? Iya.. kita orang Indonesia? Okeh... sedikit kisah dari masa lalu saya ambil.. eng.. ing.. eng..
Kayak tadi yang pernah dibilang di awal, sejak jaman kekuasaan Islam, si Yahudi ini emang ngincer tanah Palestina dan nggak pernah berhasil. Kenapa? karena umat Islam ketika itu nggak pernah mikir secara lokal, nasionalisme sempit dan terkotak-kotak kayak sekarang ini.
Pernah suatu ketika, pada masa kekhalifahan Turki Usmani sekelompok Yahudi datang ngemis-ngemis minta tempat tinggal di wilayah Palestina kepada Sultan Abdul Hamid II. Tapi dengan gagah perkasanya sang sultan yang adil itu menjawab,”Walaupun kalian iris tubuhku menjadi potongan-potongan kecil, demi Allah tidak akan aku izinkan kalian tinggal di negeri itu”. ALLAHU AKBAR..!
Hingga satu agenda yang nggak pernah bisa dilupakan oleh Yahudi yaitu mereka harus, wajib, kudu, mau nggak mau, mesti menumbangkan kekhalifahan Islamiyah. Dan agenda itu akhirnya berhasil diwujudkan. Pada tahun 1924, Mustafa Kamal Ataturk telah membubarkan khilafah Islamiyah terakhir dalam sejarah panjang umat Islam.
Alhasil, cerita selanjutnya, kita pun disetir, diobok-obok, dipecah-belah oleh penjajah barat sampe akhirnya umat Islam ini mulai nggak ngerasa satu tubuh. Nah.. Pas penjajah pergi, kita ikut mewarisi sebuah kepandiran berpikir. Dari yang tadinya sebuah khilafah Islamiyah besar dan ditakuti lawan, menjadi ratusan negara kecil-kecil yang rata-rata miskin, lemah, terbelakang dan bodoh. Dari yang wilayahnya terbentang luas dari Maroko hingga Maroke, menjadi negara bonsai yang nggak punya kekuatan apa-apa. Udah gitu, terlilit hutang luar negeri pula SDM-nya kacau balau. Kekayaan alamnya pun habis dijarah. Hadooohh.. plis dech...
Emang... nggak salah ramalan Rasulullah SAW 1400 tahun silam "Suatu saat kelak umat Islam akan menjadi binatang yang dikerubuti oleh sekawanan binatang pemangsa. Rasa takut dan gentar telah Allah SWT cabut dari hati musuh-musuh Islam itu. Dan sebaliknya Allah SWT memasukkan penyakit wahan ke dalam jiwa umat Islam. Yaitu cinta dunia dan takut mati."
Ehm.. Kalo dulu Yahudi susah banget untuk bikin rumah di Palestina, lantaran mereka tahu bakalan perang lawan 1 Milyar umat Islam di seluruh dunia, tapi dengan Al-Gahzwul Fikri (perang pemikiran), Yahudi dunia berhasil melokalisir peperangan itu hanya dengan negara-negara arab saja.
Terus opini makin digede-gedein sampe perang itu cuma dilokalisir sama beberapa gelintir negara yang emang berbatasan langsung sama wilayah Palestina aja, kayak Mesir, Suriah, Yordan dan Libanon. Nah, tahap selanjutnya lebih parah lagi, negara-negara tadi keabisan nafas terus berhenti perang sampe akhirnya malah berdamai dan bikin hubungan diplomatik pula sama si Zionis penjarah itu.
Akhir cerita, perang itu tinggal antara yahudi dengan bangsa Paletina. Nyaris nggak ada lagi perlawanan berarti dari umat Islam kecuali lemparan baru dari tangan-tangan mungil anak-anak HAMAS.
Mmhh.... Balik lagi ke awal. Masih sempet nanya "Ngapain sieh ngurusin Palestina?" Berbahagia-lah Zionis Yahudi. Mereka bersuka cita karena solidaritas dan persatuan umat Islam benar-benar telah lenyap dimakan nasionalisme sempit karya mereka juga. Artinya, penjajahan terhadap komunitas umat Muhammad ini masih benar-benar berjalan sesuai dengan rencana besar mereka. Karena kalau umat Islam udah nggak peduli lagi sama nasib saudaranya, maka makin jauh pula pertolongan Allah SWT. Wallahu'alam Bishowab
- Buat adik Ipung dan adik Ridho yang lagi bikin pin & stiker untuk penggalangan dana Palestina di SMAN 49.. Chayo!!! semangat dunk! Jangan pada tidur.... :)
- Untuk adik2 mentoringku di SMAN 49, udah pada paham kan kenapa kita harus bela palestina? banyak baca buku lagi yah.. biar kalian nggak cupu-cupu banget.... ^_^v
Hmm.. pertanyaan-pertanyaan kayak gini nich yang emang ditunggu-tunggu sama orang Zionis Yahudi. Rasa nasionalisme sempit dengan mengatasnamakan negara kemudian kita menjadi kotak-kotak kecil yang menyekat persaudaraan dan kesatuan umat Islam. Hrrggghh... geram, geram, geram!!! Yahudi! Emang dari dulu, tuh kaum ngincer bumi dilahirkannya nabi-nabi pilihan. Kalo saya baca di salah satu tulisan, seenggaknya ada tiga alasan kenapa mereka ngincer dan ngebet banget sama Palestina, khususnya yerusalem.
Pertama Ekonomi. "kota Jerusalem akan menjadi tempat tujuan utama para turis internasional dan para pelancong dunia dalam sejarah keparawisataan" gitu kata Presiden Bill Clinton pas di wawancarai sama Koran Otto Citizen Kanada tanggal 1 Desember 2000. Nah dengan segenap daya dan upaya juga lobby-lobby politik Mr. Clonton ketika itu berusaha keras "merayu" Presiden Yasir Arafat (alm) supaya mau mindahin masjid Al-Aqsho dari tempatnya di Yerusalem.
Tapi, selidik punya selidik, ternyata si Zionis ini pengen jadi pemegang koordinator tunggal untuk ngurusin para "Haji" Kristiani ke sana, karena tempat itu juga bersejarah buat umat kristiani. Disamping itu mereka juga ngurusin kunjungan umat Islam untuk "menyempurnakan" Haji-nya. Nah secara ekonomi, ini bakalan datengin devisa yang nggak kecil buat si pemegang kekuasaan di sini, jadi bukan kunjungan para turis internasional seperti yang diungkapkan Bill Clinton.
Kedua, Politis. Alasan ini kita bisa liat lewat program mereka buat bikin kota Jerusalem lama —yang memiliki posisi yang strategis dan sejarah panjang— untuk jadi "Ibu Kota Negara yang Abadi" ! (itu menurut keyakinan mereka). Nah dari sanalah mereka menguasai seluruh wilayah sekitarnya. Jadi mereka mau bikin pusat pemerintahan dunia gitu, yaa... lewat Yerusalem ini.
Ketiga, Historis. Dengan alasan perang budaya, maka merebut kota suci Jerusalem dan menguasai seluruh barang bersejarah umat Islam dan Kristen di Palestina bisa dibilang merupakan kemenangan budaya Barat atas budaya Islam, dengan keunggulan dan hegemoni politiknya, Zionis Yahudi ini mengajak sekutunya untuk mengusik "dendam sejarah masa lalu" yang berkobar dalam jiwa dan dada mereka atas budaya Islam yang mengalahkan mereka dalam perang salib delapan abad yang lalu.
Terus.. apa hubungannya sama kita? Iya.. kita orang Indonesia? Okeh... sedikit kisah dari masa lalu saya ambil.. eng.. ing.. eng..
Kayak tadi yang pernah dibilang di awal, sejak jaman kekuasaan Islam, si Yahudi ini emang ngincer tanah Palestina dan nggak pernah berhasil. Kenapa? karena umat Islam ketika itu nggak pernah mikir secara lokal, nasionalisme sempit dan terkotak-kotak kayak sekarang ini.
Pernah suatu ketika, pada masa kekhalifahan Turki Usmani sekelompok Yahudi datang ngemis-ngemis minta tempat tinggal di wilayah Palestina kepada Sultan Abdul Hamid II. Tapi dengan gagah perkasanya sang sultan yang adil itu menjawab,”Walaupun kalian iris tubuhku menjadi potongan-potongan kecil, demi Allah tidak akan aku izinkan kalian tinggal di negeri itu”. ALLAHU AKBAR..!
Hingga satu agenda yang nggak pernah bisa dilupakan oleh Yahudi yaitu mereka harus, wajib, kudu, mau nggak mau, mesti menumbangkan kekhalifahan Islamiyah. Dan agenda itu akhirnya berhasil diwujudkan. Pada tahun 1924, Mustafa Kamal Ataturk telah membubarkan khilafah Islamiyah terakhir dalam sejarah panjang umat Islam.
Alhasil, cerita selanjutnya, kita pun disetir, diobok-obok, dipecah-belah oleh penjajah barat sampe akhirnya umat Islam ini mulai nggak ngerasa satu tubuh. Nah.. Pas penjajah pergi, kita ikut mewarisi sebuah kepandiran berpikir. Dari yang tadinya sebuah khilafah Islamiyah besar dan ditakuti lawan, menjadi ratusan negara kecil-kecil yang rata-rata miskin, lemah, terbelakang dan bodoh. Dari yang wilayahnya terbentang luas dari Maroko hingga Maroke, menjadi negara bonsai yang nggak punya kekuatan apa-apa. Udah gitu, terlilit hutang luar negeri pula SDM-nya kacau balau. Kekayaan alamnya pun habis dijarah. Hadooohh.. plis dech...
Emang... nggak salah ramalan Rasulullah SAW 1400 tahun silam "Suatu saat kelak umat Islam akan menjadi binatang yang dikerubuti oleh sekawanan binatang pemangsa. Rasa takut dan gentar telah Allah SWT cabut dari hati musuh-musuh Islam itu. Dan sebaliknya Allah SWT memasukkan penyakit wahan ke dalam jiwa umat Islam. Yaitu cinta dunia dan takut mati."
Ehm.. Kalo dulu Yahudi susah banget untuk bikin rumah di Palestina, lantaran mereka tahu bakalan perang lawan 1 Milyar umat Islam di seluruh dunia, tapi dengan Al-Gahzwul Fikri (perang pemikiran), Yahudi dunia berhasil melokalisir peperangan itu hanya dengan negara-negara arab saja.
Terus opini makin digede-gedein sampe perang itu cuma dilokalisir sama beberapa gelintir negara yang emang berbatasan langsung sama wilayah Palestina aja, kayak Mesir, Suriah, Yordan dan Libanon. Nah, tahap selanjutnya lebih parah lagi, negara-negara tadi keabisan nafas terus berhenti perang sampe akhirnya malah berdamai dan bikin hubungan diplomatik pula sama si Zionis penjarah itu.
Akhir cerita, perang itu tinggal antara yahudi dengan bangsa Paletina. Nyaris nggak ada lagi perlawanan berarti dari umat Islam kecuali lemparan baru dari tangan-tangan mungil anak-anak HAMAS.
Mmhh.... Balik lagi ke awal. Masih sempet nanya "Ngapain sieh ngurusin Palestina?" Berbahagia-lah Zionis Yahudi. Mereka bersuka cita karena solidaritas dan persatuan umat Islam benar-benar telah lenyap dimakan nasionalisme sempit karya mereka juga. Artinya, penjajahan terhadap komunitas umat Muhammad ini masih benar-benar berjalan sesuai dengan rencana besar mereka. Karena kalau umat Islam udah nggak peduli lagi sama nasib saudaranya, maka makin jauh pula pertolongan Allah SWT. Wallahu'alam Bishowab
TIDAK ADA BAHASA DAMAI UNTUK ZIONIS ISRAEL,
YANG MEREKA KENAL ADALAH BAHASA TANK, ROKET, RUDAL
DAN BATU-BATU INTIFADHA
NB:YANG MEREKA KENAL ADALAH BAHASA TANK, ROKET, RUDAL
DAN BATU-BATU INTIFADHA
- Buat adik Ipung dan adik Ridho yang lagi bikin pin & stiker untuk penggalangan dana Palestina di SMAN 49.. Chayo!!! semangat dunk! Jangan pada tidur.... :)
- Untuk adik2 mentoringku di SMAN 49, udah pada paham kan kenapa kita harus bela palestina? banyak baca buku lagi yah.. biar kalian nggak cupu-cupu banget.... ^_^v
Mas Farizal, sedikit comment yah :).
BalasHapusDari judul diatas, secara umumnya kebanyakan dari anak2 muda kita khususnya jakarta.. kebanyakan mengartikan ttg mengurus palestina itu adalah jihad ke Palestina??! bener nggak?
Klo dr saya pribadi.. saya orangnya itu lebih suka ke ilmu dan kalem, di zaman Sahabat.. ada yg ikut berperang dan ada yg belajar. Bukannya saya tidak suka akan jihad, apabila saya dipanggil insyaALLAH saya akan ikut.. karena org yg mati syahid itu dpt memberikan syafaat (saya lupa riwatnya, entah 99 org atau semau dia) dan derajatnya pun sangat tinggi disisi ALLAH SWT. tetapi pada situasi di negara kita yg makin bnyk ajaran2 yg menyelewengkan agama islam sebenernya, bnyk pula yg mengaku Nabi, banyak jg para pemuda2 kita yg mencari jati dirinya utk menuju jalan ALLAH SWT malah terbuai omongan/dakwah2 org yg menyesatkan, bnyk org murtad dikarenakan tidak tahu pondasi islam dg baik, bnyk jg ajaran islam itu yg di logika-kan, jadi harus bs diterima oleh otak manusia, sehingga tersesatlah mereka karena terbatasnya otak mereka dalam melogika-kan ayat2 AL-Qur'an. bukan begitu?
Menurut saya, alangkah lebih baiknya pemikiran2 kita lebih utk negara Indonesia tercinta kita dahulu, andaikan negara Indonesia ataupun palestina meminta bantuan utk Jihad, wajib bg org muslim (termasuk kita) utk memenuhi panggilan tsb.
Saya dulu pernah merasakan mentoring.. tp dalam pembahasan dlm mentoring adalah ttg dakwah, dakwah, dan dakwah.. waktu itu saya merasa ilmu saya tdk ada apa2nya bgmn cara saya berdakwah?? kira2 1 thn lalu. dan sedikit terlintas di pikiran sya saat ini, apakah org di yg mentoring itu tau ttg rukun2, wajib2, dan sunah2 sholat??
Mas Farizal, menurut mas Farizal scr umum, apakah anak2 muda kita membenci Israel itu karena Isreal membantai Palestina atau membenci karena ALLAH SWT?
Kami disini (para guru dan murid) jg membantu dg do'a.. hampir setiap selesai sholat kami mendoakan palestina dan ada jg yg membantu dg riil.
Mohon do'anya jg mas Farizal biar saya dsini bs mendapatkan ilmu yg barokah, dan bs berguna bagi nusa dan bangsa.
Yup.. Memang kebanyakan pengennya pergi jihad ke Palestina. Memang nggak bisa disalahkan juga. Bahkan banyak yang daftar untuk menjadi relawan jihad. Saya rasa itu merupakan sebuah simbol. Simbol dari ketidakpuasan terhadap kondisi yang ada. Yah wajar-wajar saja.
BalasHapusSaya pun nggak bilang kita harus pergi jihad semua ke sana, kemudian tidak perlu memikirkan urusan dalam negeri (Indonesia). Saya hanya menyayangkan banyak pihak-pihak yang berfikiran seperti yang saya tulis.
Membeci Israel. Hmm.. jelas apabila atas nama kemanusiaan, orang atheis pun yang memang taat dengan ke-atheis-annya akan membeci Israel karena perbuatannya membantai sesama anak manusia. Hal yang wajar pula ketika anak2 muda yang di maksud membenci Israel karena pembantaian yang dilakukan.
Tentang masalah dakwah. Tentunya dikembalikan lagi kepada ajaran Rasulullah. Bahwa Rasul di utus untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran. Setelah Rasulullah tiada, siapa yang akan melanjutkan estafet amanah tersebut? Ya kita, para pengikutnya. Artinya kita tugas kitapun sama dengan Rasul, yaitu menyeru. Dalam artian bahwa bisa tidak hanya sekedar menjadi sholeh sendiri tapi juga mengajak orang lain untuk menjadi sholeh.
inilah tanggung jawab kita sebagai Ummat Rasul, memang tugas utama kita adalah Ibadah menyembah ALLAH, tapi Da'wah adalah tanggung jawab kita, karena tanpa da'wah maka ibadah tidak akan hidup, apabila kita fikirkan baik baik,..apabila andaikata dulu Rasulullah SAW dan seluruh Shahabat hanya ibadah saja tanpa da'wah,...apa yang akan terjadi kepada kita....?
Insya ALLAH doa saya selalu menyertai umat Islam selama dalam koridor kebaikan. Wallahu'alam
Assalamu'alaikum
BalasHapusSepertinya tulisanmumu itu punya referensi, tapi saya gak liat yah.. alangkah lebih baik dibubuhi di akhir tulisan.
Yupz.. pasti dunk.. saya nggak bakalan tahu kalo nggak baca artikel/sejarah/dll dari orang lain,
BalasHapusiya.. maaf kemaren lupa, udah tengah malem juga, sambil ngurusin anak2 ROHIS, ini referensinya
1. Alasan Hakiki di Balik Penjajahan Kota Suci Jerusalem Oleh DR. Ahmad Shidqy Addajaty
2. Tanya jawab eramuslim: Bagaimana Memposisikan Palestina?
Syukron koreksinya
maaf ya saya hy ingat hadits dari Rasulullah SAW.."ketika Rasulullah mau berangkat jihad membantu kaum muslim yg dizhalimi..lalu datang sekelompok orang agar Rasulullah SAW tdk pergi berjihad dgn berbagai alasan..lalu Rasulullah SAW "sebaiknya kalian tdk usah ikut berjihad pulanglah" dgn wajah berseri lalu sekelompok orang itu pergi dan Rasulullah SAW melanjutkan lg perkataannya kepada para sahabatnya "percuma berbicara kpd orang munafik nantinya hanya akan merusak barisan saja"....
BalasHapus