22 Februari 2009

Aktivis Dakwah Karbitan!

Aktivis Dakwah Karbitan…!

Cupu, ABG (ambegan), dan sok suci! Itulah yang sedikit bisa saya gambarkan tentang aktivis dakwah karbitan. Saya sendiri menyebutnya 'karbitan' karena memang cenderung dipaksakan menjadi 'sang aktivis dakwah' hanya untuk diklaim (atau mengklaim diri) agar disebut 'aktivis dakwah'. Pencarian dari sebuah eksistensi diri agar disebut 'aktivis dakwah' oleh lingkungan sekitar atau suatu komunitas namun cenderung (kalo bahasa gaulnya) 'maksain'!

Maksain?! Yupz... contoh aja di FS... dengan berbagai macam atribut mulai dari gambar-gambar tentang jihad dan dakwah, puisi-puisi sampai kata-kata mutiara yang (kebanyakan) di copas (copy-paste) yang dikirimkan melalui fasilitas comment, membuat sang pemilik FS telihat militan, aktivis sejati, tangguh, sholeh dan suci telebih di mata lawan jenisnya. Menjajakan cinta atas nama dakwah. Buat yang tersinggung, mohon maaf dah... ini baru setengahnya aja.

But, ini kenyataan lho. Saya sering iseng-iseng ngechek comment-comment FS 'aktivis dakwah karbitan' ini. Yaahh lihat dari fotonya siiy.. biasanya yang ikhwan kalo nggak tampang sholehnya yang dipajang yaa.. gambar mujahid Palestina, atau orang pake sorban (kafiyeh) dengan muka sebagian ditutup. Hhm.... Subhanallah... Militan negh kayaknya! Tapi pas liat commentnya... hihi... rata2 yang ngisi akhwat.. dengan kata-kata romantis pula.. Beberapa contohnya,

"syukron akhi atas tausyiahnya.. jangan bosen-bosen ingetin ana yah..."
(hihi.. nggak ada akhwat yang ingetin anti ya ukh...?)

"Salam.. Lama nggak silaturahim,.. gimana kabarnya? Sekarang kegiatannya apa?"
(penting gitu? Siapa eloe?!)

"Add ana aja akh.. biar nambah ukhuwah... ini alamatnya......, atau kalo mau chating ini alamat YM ana..."
(hadooohh... MR-nya nggak marah tuh ukh?!)


Hehe.. masih banyak lagi dah yang laennya.. di FS akhwat juga nggak jauh beda.. biasanya dengan foto kartun bergambar akhwat, kemudian ngeliat profilnya yang lebih mirip biodata untuk taaruf, sampe puisi-puisi cinta.. (haddooohh...) comment2nya pun nggak kalah vulgar dengan yang diatas... cuma bedanya yang ngirimin ya ikhwan... hohoho.... pernah saya iseng sekali-sekali comment ke akhwat tsb.. "hihihi... gile bener...!!! ikhwan semua tuh yang comment ukh! Mesra-mesra pula lagi! Kenapa nggak sekalian aja ajak taaruf... terus temen-temen akhwatnya mana tuh ukh... lagi marahan yah? Sebenernya siapa yang salah ya? Hohoho..."

Eummm.. saya juga pernah sedikit iseng-iseng ber-nahi munkar lewat comment di FS ke beberapa aktivis dakwah (karbitan)... dengan menasihati agar jangan telalu vulgar terhadap lawan jenis. hasilnya?! luar biasa!!! Mereka cenderung ABG (ambegan) dan membela diri ketika diingatkan (tentunya dengan segudang dalil yang asal comot..). entah mungkin dengan alasan memperbanyak silaturahim atau merasa diri terlalu suci hingga merasa mampu menahan godaan dari virus-virus syaithon. Atau bisa juga nggak seimbangya atara amar ma'ruf dengan nahi munkarnya.

Agak berbeda respon, ketika comment yang saya lontarkan ditujukan kepada orang-orang biasa (yang nggak mengklaim dirinya sebagai aktivis dakwah atau bahasa kita-nya: ammah). Mereka cenderung menerima dah bahkan berterima kasih udah diingatkan.

Ya Allah... begitu halusnya... hingga kita tak menyadarinya. Jangan-jangan saya dan kita mungkin sudah terjebak dalam permainan setan ini?! lambat laun karena tidak sadar, akhirnya kita telah jadi korban.

Tanpa bermaksud menuduh siapapun, tulisan ini tentunya nggak harus membuat kita berhenti terpaku tuk meneruskan dakwah, saling menasehati, bertausyiah, berfastabiqul khoirot. Karena berhenti dan sesuatu harus bersandar pada Allah SWT. Namun sangatlah bijak, jika kita mau berhenti sejenak menengok ke dalam relung hati kita yang paling dalam, sudah luruskah niat kita? adakah benih karat yang mencoba menggerogoti? Kenapa tausyiah kita hanya kepada lawan jenis? Padahal masih banyak saudara-saudara kita sesama jenis yang butuh nasihat kita. Niat & keikhlasan seutuhnya adalah urusan makhluk dengan sang Kholik langsung, manusia lain manapun tidak mampu menilainya. Jika belum lurus, mari kita sama-sama luruskan. Jika merasa berat meluruskannya, mari sama-sama berdo'a semoga Allah memberikan kekuatan lebih dan senantiasa menjauhkan kita dari keterpedayaan.

Jadi... masih mau disebut aktivis dakwah karbitan?

3 komentar:

  1. Anonim23.2.09

    (Hehe.. Ada lagi yang mengingatkan.)
    Syukron telah diingatkan. Dan teruslah mengingatkan dengan penuh kesabaran. Yang namanya "hati" hanya bisa disentuh oleh "hati". Dan karena manusia ada khilafnya serta diperlukan proses untuk suatu perubahan. Proses yang akan sukses jika dinaungi oleh keikhlasan, kesabaran, dan kasih sayang.

    BalasHapus
  2. Kualitas Tarbiyah era ini terlalu keruh oleh kegiatan Politik Praktis Pragmatis. Yang justru melahirkan kader2 karbitan seperti tersebut di atas. Murobbi pun banyak yg karbitan...Miris.. :((

    BalasHapus
  3. Anonim23.2.09

    aslmkm

    Cukupkan Saja ALLAH SWT Sebagai Penilai.

    Sebagai Seorang Muslim kita mempunyai kewajiban saling menasehati dan bersabar (Al Asr)

    Mari Kita selalu melakukan yang terbaik....

    was...

    BalasHapus

Ada yang mau berpendapat?