Orang Kaya Sombong?!
Ke Laut Aje!
Ke Laut Aje!
Mohon maaf sebelumnya, bukannya ingin menggeneralisir orang kaya secara umum, bukan juga iri melihat mereka yang kaya dengan berbagai macam kemudahan, bahkan... terlebih lagi bukan juga penganut faham komunis sosialisme dengan jargon sama rata sama rasa, tapi hanya sedikit berbagi dan mengingatkan bahwa ALLAH telah menurunkan ayatnya yang sungguh indah di surat Ali Imran yang artinya:
Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Ali Imron: 26)
Ya...! untuk kesekian kalinya, saya disuguhkan 'tontonan' yang membuat saya makin membenci orang kaya (bahasa betawinya: eneg). Setelah setiap hari saya menyaksikan kesombongannya lewat mobil-mobil mewah yang berseliweran di jalanan ibukota dan membuat kemacetan yang semakin parah. Dan yang makin membuat parah lagi adalah mereka sendirian di mobil itu.
Hggghhh.... emang... hak mereka siy untuk suka-suka bawa mobil pribadinya masing-masing. Tapi entah mereka mikir jauh ke depan atau cuma mentingin dirinya sendiri saja. Bayangkan! satu keluarga kaya memiliki 4 mobil mewah dan masing-masing anggota keluarganya pergi dengan satu mobil. Bayangkan kalau semua orang kaya di Jakarta gitu semua! entah kemacetan seperti apa yang akan ditimbulkan.
Saya sering lihat pas jalan-jalan dengan Mio tercinta, he.. sebenernya bukan jalan-jalan siy, tapi emang harus ke suatu tempat. Coba liat ada seseorang, oh.. bukan, ternyata puluhan orang bakan kalo mau diitung ratusan orang bawa mobil cuma sendirian. GILA! bener bener gila! Negeri yang katanya belum keluar juga dari krisis, yang katanya masih banyak kemiskinan di mana-mana, negeri yang katanya sedang berduka, iiihhh... tapi terlihat kontras kalo jalan-jalan ke Thamrin, Sudirman atau Kuningan. Mobil-mobil mewah berseliweran ke sana ke mari dan itu cuma mengangkut satu orang aja! Hhhhggghhh....
Oh ya... balik lagi ke 'tontonan' tadi... beberapa waktu lalu, saya dibonceng seorang teman lewat jalan Arteri Pondok Indah. Jalanan siang itu macet banget ditambah panas pula. Ya karena macet mau gak mau pengendara motor harus pinter2 nyelip sana nyelip sini, termasuk 'si supir ojek' saya ini. Tiba-tiba aja di depan ruko (saya lupa nama ruko-nya), mobil sedan di depan saya yang mau belok ke ruko berhenti, terus si sopir sedan itu turun sambil marah-marah menggebrak bagian belakang sedannya. Terus dia langsung maki2 temen saya... "Tahu nggak nich mobil KAPOLRI?!" gitu katanya...
Temen saya bingung... saya juga ikut-ikutan bingung. ini orang kenapa? Koq marah2... Oh ternyata saya baru sadar, temen saya nyodok dari kiri sedangkan si mobil mau belok juga ke kiri, tapi karena terlalu rapat ambilnya akhirnya si mobil terlalu ke depan hingga kalau si mobil maksain masuk ke kiri maka akan mentok sama pintu gerbang ruko.
Hmm... tapi cerita belum selesai sampai disitu.. intinya kami udah minta maaf dan si mobil bisa mundur sedikit, tapi apa yang dilakukan si orang kaya pemilik mobil? Beliau langsung memukul kepala teman saya (untung aja dia masih pake helm) sambil memaki-maki. Kontan, saya pun langsung membuka helm dan emosi naik (maklum siang dan panas). Saya saling bertemu dan menatap mata, teman saya terdiam bingung (sedikit jeper juga). Kami langsung mundur, si orang kaya juga mundur dan pergi menuju mobilnya... Dengan masih menatap penuh emosi kami lewat di sebelah kanannya dan pergi meninggalkannya.
Setelah itu, saya pun beristighfar... mohon ampun... astaghfirullah... dari kejadian itu kebencian saya terhadap orang kaya makin meningkat. Entah si supir sedan itu benar-benar pemilik sedan itu atau dia cuma supir. Namun yang pasti, dari penampilannya memang terkesan orang kaya, tapi koq seperti suku barbar ya?! Saya menjadi heran, apakah si orang kaya itu sekolah dan ikut makan bangku kuliah atau emang lama hidup di pasar yang banyak premannya?
Entahlah... yang pasti saya tambah percaya bahwa kebanyakan orang kaya di negeri ini terlalu sombong dan semena-mena. Meski nggak sedikit juga siy yang dermawan...
Eumm.. fren! buat elu-elu yang merasa kaya dan punya bejibun mobil digarasinya, coba dech pikir-pikir lagi kalo mau bawa mobil, apalagi kalo cuma sekedar iseng jalan-jalan. Maksudnya? Yah.. emang siy hak-hak elu buat bawa tuh mobil, elu yang beli, elu yang ngerawat, elu juga yang beli bensin.. tapi coba kita berfikir bagaimana mementingkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. (kalo pernah belajar PPKn di SMP/SMA pasti tahu maksudnya).
Sedikit cerita aja, kemaren saya main ke rumah salah seorang temen dan saya sempet-sempetin ngobrol sama bapaknya dan bisnis yang sedang ia garap. Entah nyambung kemana, saya sempat nanya, "pak kenapa nggak beli mobil aja? Kan dengan gitu bisnis bapak makin gampang..."
Ternyata beliau menjawab, "Hmm... beli mobil ya? ehm.. walaupun saya mampu, tapi saya nggak kepikiran ke sana. Saya lebih senang naik kendaraan umum. Bawa mobil itu nyusahin orang, apalagi di jalanan Jakarta. Dah gitu potensi stress-nya gede juga. Temen saya sampai ada yang meninggal pas lagi nyupir mobil karena saking stressnya dengan kemacetan di Jakarta"
owh.... Andai saja semua orang kaya bersahaja seperti dia...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada yang mau berpendapat?