Saya 'tergoda' untuk menuliskan lirik ini di blog saya. Isinya penuh makna dan renungan, bahwa kita 'selalu' menjadi hamba-Nya yang durhaka.
Nasyid by Missile - Renungan Hamba
Selalu kusesali dosa selalu kuulang kembali
dan kau masih memberi kebahagiaan kubukan hamba pilihan
ALLAH berfirman
wahai manusia…
AKU heran pada orang yang yakin akan kematian
tapi hidup bersuka ria
AKU heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat
tapi ia asik mengumpulkan dan menumpuk harta benda
AKU heran pada orang yang yakin akan kubur
tapi ia tertawa terbahak–bahak
AKU heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat
tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai santai
AKU heran pada orang yang yakin akan kehacuran dunia
tapi ia menggandrunginya
AKU heran pada intelektual yang bodoh dalam soal moral
AKU heran pada orang yang bersuci dengan air
sementara hatinya masih tetap kotor
AKU heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain
sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya sendiri
AKU heran pada orang yang yakin bahwa ALLAH senantiasa mengawasi segala perilakunya
tapi ia berbuat durjana
AKU heran pada orang yang sadar akan kematiannya kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri lalu dimintai pertanggung jawaban seluruh amal perbuatannya
tapi ia berharap belas kasih dari orang lain
Sungguh tiada Tuhan kecuali AKU dan Muhammad adalah hamba dan utusan KU
ALLAH berfirman:
AKU bersaksi bahwa tiada Tuhan selain AKU,
tiada sekutu bagi KU dan Muhammad adalah hanba dan utusan KU
Barang siapa tidak mau menerima suratan nasib yang telah AKU putuskan,
tidak bersabar atas segala cobaan yang AKU berikan,
tidak mau berterima kasih atas segala nikmat yang AKU curahkan
dan tidak mau menerima apa adanya atas segala yang AKU berikan
maka sembahlah Tuhan selain AKU,
barang siapa yang susah karena urusan dunia
sama saja ia marah kepada KU
Barang siapa mengadukan musibah yang menimpa dirinya pada orang
maka ia sungguh–sungguh telah berkeluh kesah pada KU
barang siapa tidak bertambah tingkat penghayatan keagamannya
sungguh ia dalam keadaan selalu berkurang
barang siapa yang terus menerus dalam keadaan berkurang
kematian adalah jauh lebih baik
Allah berfirman:
Wahai manusia...
terimalah anugerah yang KU berikan dengan lapang dada
maka engkau tidak akan berharap pada pemberian orang lain,
tinggalkanlah rasa dengki
maka engkau akan terhindar dari kegelisahan hidup,
hindari perbuatan haram
maka engkau aman dari kerancuan dalam keraguannya
Barang siapa mampu menjaga diri dari membicarakan kejelekan orang lain
maka kecintaan ku akan AKU anugerahkan kepadanya
barang siapa yang mengisolasikan diri dari kerumunan orang
maka ia terhindar dari pengaruh jeleknya
Barang siapa mampu mambatasi diri dari berbicara yang tidak ada gunanya
itu menandakan kematangan kalnya
barang siapa menerima dengan lapang dada atas pemberian ALLAH yang sedikit
maka ia penuh percaya pada ALLAH
ALLAH berfirman:
wahai manusia barangsiapa berduka karena persolan dunia
maka ia hanya akan kian jauh dari ALLAH kian nestapa di dunia dan semakin menderita di akhirat
ALLAH akan menjadikan hati orang tersebut dirundung duka selamanya,
kebingungan yang tak berakhir,
kepapaan yang berlarut–larut
dan angan–angan yang selalu mengusik ketenangan hidupnya.
Wahai manusia hari demi hari usia mu kian berkurang
sementara engkau tidak pernah menyadarinya,
setiap hari AKU mendatangkan rizki kepadamu
sementara engkau tak pernah memujiku,
dengan pemberian yang sedikit engkau tidak pernah mau lapang dada,
dengan pemberian yang banyak engkau tidak juga merasa kenyang,
wahai manusia...
setiap hari AKU mendatangkan rezeki untukmu
sementara setiap malam malaikat datang kepada-KU dengan membawa catatan amal jelekmu,
engkau makan dengan lahap rezeki-KU
namun engkau tak pernah segan-segan pula berbuat durjana kepadaKU,
AKU kabulkan jka engkau memohon kepada KU
kebaikan KU tak pernah putus–putus mengalir untukmu,
namun sebaliknya catatan kejelekanmu sampai kepada KU tidak henti,
AKUlah pelindung terbaik untukmu,
sementara engkau hamba terjelek bagiku,
kau raup segala apa yang KU berikan untukmu,
KUtutupi kejelekan demi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan,
AKU sungguh–sunnguh malu kepadamu
sementara engkau sedikitpun tak pernah malu kepadaku,
kau melupakan diriKU dan mengingat yang lain,
kepada manusia engkau merasa takut
sedangkan kepadaKU engkau merasa aman–aman saja,
pada manusia engkau takut dimarahi
tapi pada murkaKU engkau tak perduli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Ada yang mau berpendapat?