12 Maret 2010

Satu Mimpi Satu Misteri

kata sebagian orang, hidup ini misteri. Ya.. sebuah misteri yang entah kita tidak tahu apa yang akan terjadi diakhir hayat hidup ini. Misteri berapa rizki yang akan kita terima hari ini, misteri dengan siapa kita berjodoh dan misteri kapan dan bagaimana kita mati. Semuanya misteri.

Namun dibalik misteri itu kita pasti memiliki harapan. Harapan yang bisa disebut juga mimpi. Mimpi mendapat rizki yang banyak, mimpi menemukan pasangan hidup yang ideal dan mimpi husnul khatimah dan masuk syurga.

Kadang kita sering 'menyalahkan' unsur takdir ketika mimpi-mimpi kita tersebut tidak berbanding lurus dengan misteri yang kita temui. Kadang kita selalu bilang, "Yah.. memang sudah takdir saya hidup miskin, bodoh punya istri jelek, cerewet, banyak menuntut dan lain sebagainya...". Padahal kita jarang sadar bahwa diantara mimpi dan misteri itu ada komponen 'pilihan'.


Ya... sebenarnya kita memiliki pilihan untuk menjadi kaya, punya pasangan yang ideal atau pilihan husnul khatimah. Namun, 'komponen' pilihan itu jarang kita aktifkan dan terus menerus 'idle' dalam waktu yang lama, sehingga kita lupa bahwa kita punya komponen pilihan itu untuk menentukan misteri apa yang sesuai mimpi kita.

Kita terlalu sering menggunakan unsur takdir dalam 'menikmati' hidup ini, sehingga sesalu 'pasrah' merenungi nasib dan terus-menerus merenungi nasib.

Kita sering lupa bahwa kita memiliki pilihan apakah kita mau sholat atau tidak. Pilihan apakah kita mau berusaha atau bersantai-santai. Pilihan apakah kita akan menjemput rizki kita atau hanya menunggu. Pilihan apakah kita mau berdoa atau hanya merenungi nasib. Pilihan apakah kita akan bekerja atau bermalas-malasan. Dan pilihan apakah kita ingin masuk syurga dalam husnul khatimah atau masuk neraka dalam su'ul khatimah. Sehingga jika kita mampu memaksimalkan 'komponen' pilihan tersebut, kecil kemungkinan untuk meleset bahwa mimpi kita berbanding lurus dengan misteri yang pasti kita temui.

1 komentar:

Ada yang mau berpendapat?