19 April 2010

Mukhoyyam: Ukhuwah yang hampir hilang

Alhamdulillah camping bersama ikhwan telah selesai.. dinginnya gunung, derasnya hujan, lengketnya lumpur, jernihnya sungai, duri belukar, jauhnya perjalanan, indahnya sunrise dari atas hamparan perkebunan teh Sukabumi tambah mempererat ukhuwah antar sesama. Banyak hikmah banyak pula pelajaran yang dapat ku petik..


Masih teringat ..

Ketika itu sudah dua hari matahari tak terlihat. Seolah sengaja bersembunyi dibalik rimbunya pohon dan tebalnya selimut putih awan.."Coba antum gak minta hujan akh. mungkin kita gak kan kehujanan..hehe.." begitulah kira-kira canda teman pada yang lain. kemarin itu hujan memang turun sejak jam lima sore sampai jam lima pagi.. "tenda" yang kami buat dari sekumpulan ponco tak mampu menghindarkan kita dari tetesan hujan.. Meskipun begitu kami tetap sabar melaluinya.. Kadang aku membayangkan bagaimana keadaan para Mujahidin di musim dingin. Berada di garda terdepan dengan bekal seadanya. Namun mereka tetap bersabar dengan keadaan mereka. Semoga Allah swt selalu meneguhkan perjuangan mereka hingga janji Allah datang. amien

Tak jauh dari tenda ada satu buah ponco yang terbentang diatas dua tali pengikat tenda yang terikat kuat disebatang pohon ..dibawah ponco itulah tadi malam aku duduk bersandar dengan badan menggigil pasrah melawan udara dingin dan hujan rintik yang terus turun..malam itu sama sekali saya tidak dapat tidur begitu juga beberapa temanku yang berkumpul melingkar dibawah tenda. walaupun mereka telah membentuk formasi tidur "ular cobra melingkar" namun dinginnya udara malam dan tetesan air hujan telah membuat mereka susah tidur..

Malam itu tutup kepala, jaket, kaos, celana dan sepatuku yang penuh lumpur sudah basah semua.. rasanya tak ada gunanya lagi mengganti pakaian dibadanku dengan pakaian kering karena pasti akan basah lagi. Kucoba tuk bersabar..dalam kondisi demikian aku bangunkan teman yang sedang berusaha tidur tak jauh dari hadapanku tuk meminjam mushaf...Alhamdulillah temanku yang sulit tidur mau berbaik hati meminjamkan mushafnya kepadaku. Mushaf yang aku bawa dari Jakarta masih tersimpan di dalam tasku tapi letaknya sudah tidak ku tahu lagi dimana. Dengan cahaya senter seadanya kukeluarkan Al Quran yang terisi dalam bungkusan pelastik es yang tembus pandang.. saat itu Ku awali dengan Surah An Naba..Hingga halaman ketiga hujan menjadi semakin deras akhirnya ku cukupkan tilawahku sampai Abasa..

Kami lalui malam yang dingin itu sampai subuh menjelang..

Sore keesokan harinya kami akan berpindah tempat dan melanjutkan perjalanan ke pos selanjutnya. Semua tas ransel kami telah siap dibawa..kami harus melanjutkan perjalanan ke pos berikutnya. tidak tahu jam berapa kan sampai disana. setelah membersihkan sampah yang berserakan disekitar tempat kita berkemah kamipun berkumpul sejenak tuk memastikan semuanya telah siap.

Kamipun dikumpulkan dan berbaris rapih dibawah pepohonan yang tinggi menjulang. Dalam taujihnya kami diminta tuk memperbanyak zikir, saling menjaga dan tidak meninggalkan teman-teman sekelompoknya. Setelah itu kamipun mulai melangkahkan kaki menyusuri jalan lincin berlumpur menuju pos berikutnya..

500 m kawasan macan.
itulah yang aku baca dipapan penunjuk arah setelah kurang lebih tiga setengah jam aku berjalan bersama seorang teman sekelompokku. tak jauh dari situ terdapat rumah panggung kayu. badan sudah terasa letih dan lelah.. sekitar jam 18.30..kita berdua waktu itu memang berjalan lebih cepat meninggalkan teman-teman sekelompok yang sudah terpisah-pisah karena ada yang kelelahan hingga akhirnya sering beristirahat.. kita berdua masih kuat dan terus berjalan hingga akhirnya teman-teman tertinggal dibelakang...

Langit sudah gelap ketika kami tiba di pos peristirahaatan..Sebelum tiba sebenarnya sudah tidak enak hati ini ketika teman-teman harus tertinggal jauh di belakang kami.. hutan yang kami lintasi masih lebat dan binatang buasnya masih banyak berkeliaran..apa lagi seingat saya senter penerang teman-teman sudah lemah baterainya.. astagfirullah.. dimana ukhuwahku?? maafkan kami berdua teman-teman..

setelah menunggu kurang lebih lima belas menitan rombongan teman-teman tiba juga.. saya pikir kita tiba lebih awal dari kelompok yang lain sehingga kami berdua hanya duduk duduk santai saja didepan jalan masuk pos peristirahatan yang jaraknya sekitar dua puluh meter tempat kita istirahat.. tak dinyana ternyata ketika kita naik keatas orang-orang sudah duduk dan tidur bersesakan dihampir setiap sudut rumah..."waahh kalo begini kita gak dapat tempat lagi nih" pikirku dalam hati..

ketika itu memang sudah ada teman yang mendapatkan tempat dihalaman rumah tempat peristirahatan..namun jika melihat tempatnya yang begitu terbuka dan hanya ditutupi terpal seadanya saya tidak yakin jika nanti hujan turun kita bisa beristirahat dengan tenang.. saya pun langsung berinisiatif mencari tempat yang lain di sisi sisi rumah tempat peristirahatan..

saya berkeliling menaiki tangga demi tangga rumah yang terbuat dari papan yang kokoh itu.. dipos tempat kita beristirahat itu terdapat tiga buah bangunan rumah kayu yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.. di depan adalah tempat untuk menerima tamu atau tempat untuk melapor sedangkan di belakang ada ruangan seperti aula yang sudah dipenuhi dengan kelompok kelompok yang tiba duluan.. dibelakang sebelah kanannya rumah penjaga.. Rumah panggung itu memiliki teras sekitar satu setengah meter yang mengelilingi seluruh bangunan..Alhamdulillah.. sebelah sudut kanan rumah masih ada tempat kosong.. langsung saja ku hamparkan matrasku.. insyaallah tempat ini lebih aman jika nanti hujan turun dimalam hari..

walaupun tempat sudah saya dapati namun untuk jumlah sepuluh orang teman sekelompok masih terasa kurang.. ku coba lagi tambah berjalan ke belakang rumah yang sedikit gelap.. terlihat disitu masih ada tempat yang kosong.. ah mungkin itu tempat yang cocok buat teman-temanku yang lain.. begitu saya berdiri di tempat yang kosong tersebut ku dengar suara “ Ayam?” aku tahu dia menanyakan nama kelompok.."Cobra" sahutku.."tempat itu sudah ada yang punya.. kelompok Ayam." Sambung orang itu. Aneh.. Padahal tempatnya masih kosong..

Astagfirullah...hanya coba untuk berhusnuzzon aja.. barangkali memang sudah ada yang menempati lebih dahulu dari kami..hanya saja barangnya dipindahkan ditempat yang tidak terlihat oleh kita..
Akhirnya kamipun hanya bisa menempati tempat disisi kanan rumah bersama motor-motor yang sudah sedari awal telah terparkr ditempat sempit itu..tak cukup juga hingga kita pun harus tidur diatas rumput pekarangan pos peristirahatan tersebut.. alhamdulillah.. nikmat juga ..setelah dua malam tak bisa tidur akhirnya empat jam setengah tidur terasa nikmat tiada tara..

Beberapa hal yang kupetik dari perjalanan diatas ditinjau dari sisi ukhuwah..
Disaat susah ego kadang mendominasi diri hingga kita kadang lebih mementingkan diri sendiri dari ada orang lain.. Ternyata bukan hanya kelompok aku saja yang terpisah pisah anggota kelompoknya ketika longmarc menyusuri hutan dan perkebunan. Hampir semuanya kecuali ada satu kelompok yang tiba paling akhir. Dengan penuh kesabaran mereka saling menunggu dan membantu anggota kelompoknya yang lain hingga sampai tujuan. Aku menyesal beberapak kali meninggalkan teman-teman dibelakang karena mereka lambat dan sering istirahat. Semoga akan menjadi pelajaran berharga buat mukhayam yang akan datang. 

Mohamad Adam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada yang mau berpendapat?