02 Januari 2009

Antara Jakarta dan Jalur Gaza



Antara Jakarta dan Jalur Gaza


Sketsa 1:
Jakarta (31/12/2075) - Ibukota lumpuh, Cilandak, Pasar Minggu, Kebayoran Baru, Kramat Jati, dan Jagakarsa sudah dikuasai tentara Zionis, sedangkan di wilayah timur, tentara Multinasional yang di pimpin AS dan Inggris telah memborbardir pertahanan kita. Wilayah pusat dan barat pun tidak berbeda jauh. Diperkirakan 7000 jiwa yang kebanyakan anak-anak dan wanita telah syahid. Sisanya mengungsi ke wilayah pedalaman Banten dan Depok.


Sejak meletusnya perang ini seminggu yang lalu tepatnya 24 Desember 2075, Dengan alasan klasik, yaitu memberantas terorisme, mereka memborbardir Jakarta dan melumpuhkan seluruh infrastruktur di dalamnya. Tentara yang dipimpin oleh AS, Inggris, Israel dan beberapa Negara Multinasional, menyerang pusat pemerintahan Negara Indonesia. Seperti biasa, PBB hanya bisa mengecam, begitu juga Liga Arab dan Negara OKI.

Namun tidak dengan negara yang satu ini. Palestina, terus memperjuangkan dan membantu Indonesia dalam perang ini. Bala bantuan tentara HAMAS yang ditakuti dunia itu baru saja datang. Salah satu juru bicara HAMAS mengatakan "Kami selalu membantu negara-negara yang sedang terdzalimi oleh kebiadaban Israel dan AS, salah satunya adalah Indonesia. Selain itu kami pun mempunyai hutang budi kepada Indonesia atas bantuannya, baik itu makanan, obat-obatan hingga bantuan pasukan militer ketika kami melancarkan Intifadha ke-3 di awal tahun 2009 yang lampau."

Sketsa 2:
(Gaza City 01/01/2009) "Musik tahun baru kami adalah deru suara pesawat tempur Israel, kembang api tahun baru kami adalah percikan-percikan sinar dari misil-misil Israel," kata Raed Samir, seorang pemuda Gaza dengan nada sendu.
Itulah gambaran tahun baru di Jalur Gaza, di saat penduduk dunia bersuka ria merayakan tahun baru dengan hura-hura dan pesta kembang api. Dimana-mana disampaikan pesan tahun baru yang penuh harapan, tapi tidak bagi warga Gaza yang memulai tahun baru dengan penderitaan yang mungkin akan berlangsung lama akibat kebiadaban kaum Zionis Yahudi Israel.
________::::::________
Gaza.. Gaza.. Gaza.. Semuanya bermula
Gaza.. Gaza.. Gaza.. Tanah para syuhada

Gaza.. Gaza.. Gaza.. Kemenangan kan nyata

Gaza.. Gaza.. Gaza.. Palestina merdeka

Negeri mujahiddin sejati
Serahkan jiwa di jalan Ilahi

Perjuangan tak kenal kata henti
Demi raih kenikmatan abadi

Debu dan batu jadi saksi

Jiwa nan perkasa tunaikan janji

Seagung kepak sang Rajawali
Hancurkan kecongkakan tirani


Wahai Muslimin bangkitlah, bangkitlah..!

Palestine mema
nggilmu bebaskan, bebaskan..!
Walau tumpah peluh dan darah

Tegak satu cita.. Palestina merdeka !!


"Gaza" (Al Aqsha Memanggil)
By: Izzatul Islam



Nasyid Izzis ini mengantarkan saya untuk menulis blog ini menyatakan keprihatinan atas serangan Zionis Israel Laknatullah ke Jalur Gaza. Dengan alasan melakukan serangan balasan atas roket yang diluncurkan HAMAS, mereka membombardir Palestina dengan korban kebanyakan wanita dan anak-anak. Serangan balasan? Benarkah? Namun begitulah opini media saat ini.

Namun sore tadi (02/01/09) saya tak sengaja menyaksikan dialog Metro TV yang menghadirkan salah seorang wartawan senior KOMPAS (saya lupa namanya) yang telah lama bertugas di Mesir dan telah 8 kali ke Kota Gaza,
mengatakan bahwa yang melatarbelakangi serangan besar-besaran Israel ke Gaza bukan karena HAMAS. "itu hanya kamuflase saja" kata beliau.

Menurutnya Serangan Israel ke Gaza lebih kepada permasalahan politik intern di Israel sendiri yang akan melakukan pemilu Februari 2009 mendatang. Partai yang
saat ini berkuasa yaitu Partai Kadima pimpinan Tzipi Livni (Menlu Israel) menurut polling sementara mengalami penurunan suara dibandingkan rival terberatnya yaitu Partai Likud pimpinan Bunyamin Netanyahu. Oleh karena itu, untuk mendongkrak perolehan suara agar tetap berkuasa, Partai Kadima melakukan berbagai macam cara, salah satunya yaa.. dengan memborbardir Gaza.

Sebagai inf
ormasi, partai-partai besar di Israel merupakan partai-partai garis keras. Program utama mereka adalah perang terhadap terorisme dan menolak total dialog dengan pemerintah Palestina yang dipimpin oleh orang-orang Hamas. Hanya sedikit partai-partai di Israel yang menyatakan perdamaian dan menolak peperangan. Jadi tidak heran kalau penguasa Israel sekarang melakukan serangan ke Palestina.

Namun ada yang aneh dari dialog di Metro TV sore itu. Entah meman
g waktu dialog-nya yang terbatas atau ada interfensi dari pihak lain, ketika si narasumber ini memaparkan lebih jauh latar belakang mengapa Israel menyerang Palestina tiba-tiba saja di cut dan dialog dihentikan. Wallahu'alam.

Kembali ke Gaza.. eh.. nanti dulu, kita lihat bagaimana dengan Dewan Keamanan PBB. Hmm.. seperti biasa, Dewan Keamanan PBB kayaknya sudah menjadi singa ompong. Dewan ini lagi-lagi gagal membuat resolusi untuk menghentikan kebrutalan Zionis Israel di Jalur Gaza yang diusulkan oleh negara-negara Arab. Biang keroknya, siapa lagi kalau bukan AS dan Inggris yang memveto usulan resolusi itu.
AS dan Inggris tidak setuju dengan draft resolusi yang hanya menyebut serangan-serangan Israel ke Gaza tanpa menyebut tembakan roket-roket pejuang Palestina ke wilayah Israel. Mereka meminta draft resolusi diamandemen.
AS dan Inggris mungkin sudah lupa sejarah bahwa rezim Zionis adalah penjajah di Palestina dan hal yang wajar jika para pejuang Hamas menembakkan roketnya untuk melawan penjajah yang telah merampas dan membantai rakyat Palestina. Mirip seperti Indonesia di masa perjuangan Bung Tomo dkk dulu. Apakah kita salah melawan penjajah Belanda dengan bambu runcing? Sedangkan mereka terus menerus melakukan agresi militernya. Hadoooh...
Entahlah mengapa... rasanya saya sulit sekali membayangkan di zaman modern ini masih ada peluru dan dentuman bom yang setiap hari "bernyanyi" di telinga kita. Sulit sekali rasanya membayangkan mayat anak-anak tak berdosa tertimbun reruntuhan bangunan akibat di bom dari pesawat F-16. Bahkan untuk melukiskan keadaan ini di Jakarta masa depan (sketsa 1) saja sangat terbatas kata-kata yang bisa di ketik.
Maafkan kami Gaza, Maafkan kami Palestina.. tidak banyak yang bisa kami perbuat untuk membantumu. Tidak banyak yang mampu kami perbuat untuk mengobati lukamu yang makin hari semakin bertambah.
Hanya doa, ya.. Kata Rasul, doa adalah senjata orang mukmin. Hanya itu yang mampu kami berikan. Hanya doa, agar ALLAH menurunkan malaikat-malaikatnya seperti di perang Badar untuk membantu umat muslim meraih kemenangan. Demikian juga untuk perangmu yang kesekian ratus kalinya. Semoga ALLAH menurunkan Malaikat-malaikat Badar-Nya.
Hanya Boikot. Boikot produk-produk AS, Inggris dan negara-negara penjajah yang bisa kami lakukan. Agar dana-dana yang kami belanjakan tidak mengalir ke perekonomian mereka yang kemudian mereka sumbangkan ke Israel dalam bentuk peluru, bom, rudal dan tank yang akan menghancurkanmu. Hanya boikot, agar dana kami bisa lebih bermanfaat untuk membeli pakaian, pangan dan obat-obatan untuk sedikit menolongmu.
Hanya semangat. Semangat yang menjelma dalam bentuk aksi demonstrasi yang bisa kami lakukan. Semoga dukungan ini bisa menjelma menjadi butiran cahaya-cahaya semangat di langit merah sagamu. Agar engkau tahu bahwa engkau tidak sendiri. Agar engkau tahu bahwa saudara-saudara seimanmu berada di pihakmu meski terbatas jarak yang sangat jauh.
Hanya tulisan. Ya.. tulisan ini, dan tulisan-tulisan lainnya yang terus menggiring opini publik. Bahwa telah terjadi tragedi kemanusiaan (bukan lagi agama, bukan lagi negara) di bumi syahidmu. Agar seluruh mata dunia tahu, bahwa engkau saat ini sedang terjajah dan mereka (PBB, OKI, Liga Arab, UniEropa, dll) bisa berbuat lebih daripada sekedar mengecam.
Hanya takbir. Takbir yang bisa kami lakukan untuk memberimu semangat. ALLAHU AKBAR!!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada yang mau berpendapat?