16 Januari 2011

Profil Kader Dakwah SMAN 49 (2)

Kelas XI SMA
Profil:
Pelaku utama perubahan.
Kelas XI merupakan pelaku utama perubahan dalam sekolah karena mereka adalah pengurus inti berbagai organisasi formal dan informal di sekolah. Intensitas interaksi mereka secara formal dan individual lebih kuat ke segenap elemen sekolah: siswa, guru, karyawan sekolah, dsb.


Pengurus inti organisasi di sekolah (OSIS, MPK, maupun beberapa Eskul).
Kelas XI merupakan pengurus inti organisasi. Dengan demikian, penggarapan kelas X menjadi kunci utama pembentukan wajah dakwah di kelas XI. Menjalankan fungsi nasyrul fikroh di ekskul atau organisasinya masing-masing dan menjadi teladan yang baik dalam medan amal (di lingkungan, di ekskul, di organisasi,  dsb).

Beban Akademis Tinggi.
Titik berat muatan kurikulum SMA bertumpu di kelas XI. Oleh karena itu perlu langkah-langkah antisipatif agar jalannya organisasi dan akademik tidak saling mengganggu.

Target Dakwah ‘Ammah
Kompetensi Imani.
Kristalisasi nilai. Terjadi kristalisasi nilai fikroh yang ber-output pada tumbuhnya jumlah aktifis dan simpatisan serta teredamnya pengaruh destruktif, seperti narkoba, free seks, tawuran dll. Tumbuhnya pemahaman “Nahnu  du’at qobla ‘alaa kulli sya’i (da’ i sebelum menjadi apapun) dan mulai melakukan nasyrul Fikroh .(menyebarkan pemikiran islam)

Kompetensi Ilmiy.

Peningkatan kualitas akademis. Terjadi peningkatan akademis dari kelas X. Para ADS Siswa dan Simpatisan tetap mendominasi 10 besar kelas. Memiliki prestasi dalam bidang akademik, terutama prestasi khusus (seperti prestasi khusus (seperti mewakili sekolah dalam perlombaan mata pelajaran, dsb).Memastikan potensi akademis. Para siswa dapat beradaptasi dengan pilihan jalur program studinya yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

Kompetensi Fanni – Jasadi.
Terjadi peningkatan skill da’wi, fanni, ilmiy, dan sya’bi.
Kemampuan bahasa Inggris dan komputer meningkat (intermediate).

Kompetensi Sya’bi – Siyasi.
Perhatian dengan masalah umat. Setelah memperoleh kesadaran akan problematika umat, maka akan timbul kesadaran untuk turut serta berperan dalam menyelesaikan problematika umat semampunya. Bersedia ikut dalam muzhaharah dunia Islam, menyumbang dana dan meminjamkan fasilitas pribadi untuk da’wah. Tumbuhnya kesadaran secara alami untuk beraktifitas sosial dalam berbagai bentuknya.
Dukungan terhadap dakwah. Selanjutnya, mereka akan memberikan dukungan terhadap berbagai aktifitas dan aktifis dakwah. Pada tahapan berikutnya mereka dapat turut serta berdakwah atau individu bermisi seorang da’i.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada yang mau berpendapat?