27 Agustus 2012

Serial Catatan Harian PNS: Jengah





Jengah...
kata itu yang kemudian menuntun saya untuk kembali memulai tulisan di blog ini setelah sekian tahun vakum. 'Jengah' yang membuat jari-jari saya 'menari-nari' di keyboard untuk menuliskan kembali hari-hari yang (entah) berlalu dengan banyak kemunafikan. yang terakhir.. 'Jengah..' untuk kemudian saya hanya bisa berbagi lewat tulisan ini, tentang hari-hari yang kini terus menghinggapi. Kenapa? karena melihat atau bahkan berkubang dengan kemunafikan.. Apa pasal? Ya. kini saya yang tidak pernah terlintas dari dulu untuk menjadi seorang 'abdi negara' (begitu orang kata) kini menjalani profesi tersebut (saya yang lebih suka disebut 'abdi rakyat'). 

Saya ingin memulai dengan kata 'Pengabdian'. Ya...! sebuah profesi yang berat jika orang-orang yang memiliki profesi itu sadar dengan penerjemahan kata tersebut. Namun apa alasan mereka menginginkan profesi ini? ratusan ribu orang memperebutkan profesi ini. Bahkan tak sedikit yang main belakang hingga mengorbankan masa harta yang tidak sedikit. Apakah demikian mahalnya harga dari sebuah 'pengabdian'?

Atau justru menginginkan pamrih atas 'pengabdian' itu? bahkan tidak ada sedikitpun niat untuk mengabdi? prinsip ekonomi kapitalis yang mengatakan "dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya" telah membius manusia-manusia rakus untuk berubah dari tabiat asalnya. Lupa bahwa kita pernah bersaksi sebelum kita dilahirkan. Lupa bahwa hidup harus berbagi. Lupa bahwa ada hak-hak orang lain yang terzalimi. 

Sehingga, hal yang menyimpang pun menjadi sebuah kelumrahan. Tidak merasa berdosa, padahal amanah yang dibebankan sungguh harus dipertanggunjawabkan. Bahwa ada tugas yang harus diselesaikan, ada hak rakyat banyak yang harus ditunaikan. Tapi kenapa kita sering lupa? Terlena? Bahkan parahnya lagi, tidak pernah terbesit dalam pikiran untuk mengabdi? yang penting perut kenyang, tabungan melimpah, mobil berjejer, rumah mewah. persetan dengan rintihan tetangga sebelah yang kelaparan. 

Dan.. dari sini saya memulai...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada yang mau berpendapat?